Sumber foto: Google

Petugas Damkar Diminta Jadi Wali Murid Untuk Ambil Rapor

Tanggal: 12 Mei 2025 22:46 wib.
Pada Sabtu tanggal 3 Mei 2025, seorang petugas pemadam kebakaran (Damkar) Sintang, Yosef, mendapat tugas yang tidak biasa. Di tengah rutinitasnya yang padat menangani kebakaran dan menyelamatkan nyawa, Yosef menerima permintaan untuk mendampingi seorang siswi SMKN 1 Sintang mengambil rapor kelulusan. Permintaan tersebut datang karena orang tua siswi tersebut berhalangan hadir pada hari penting itu. Melalui pesan WhatsApp yang dikirim ke call center Damkar, pengalaman ini menjadi unik dan berbeda bagi Yosef.

Selama tujuh tahun berkarier di Damkar Sintang, ini adalah kali pertama Yosef diminta untuk berperan sebagai wali murid. Sebagai seorang petugas yang sering kali berhadapan dengan situasi darurat, peran baru ini menantang dan membawa makna tersendiri bagi Yosef. Awalnya, ia merasa canggung, mengingat tanggung jawab yang biasanya diemban adalah melindungi masyarakat dari bahaya kebakaran. Namun, Yosef menyadari bahwa perannya kali ini juga penting, yaitu mendukung pendidikan anak-anak.

Siswa SMKN 1 Sintang tersebut adalah satu dari banyak anak yang tengah menanti hasil belajar mereka. Dalam suasana haru, Yosef berusaha memberikan dukungan moral kepada siswi tersebut. Ia menyadari, seperti halnya memadamkan api, pendidikan adalah salah satu fondasi penting dalam kehidupan yang harus dijaga. Mendampingi siswi ini dalam mengambil rapor mencerminkan komitmen Damkar Sintang tidak hanya pada keselamatan, tetapi juga pada perkembangan dan kesejahteraan masyarakat.

Momen pengambilan rapor pun berlangsung dengan penuh emosi. Saat pelaksanaan, Yosef merasakan kebanggaan melihat siswi tersebut menerima hasil belajarnya. Nilai yang diperoleh pun sangat memuaskan, menggambarkan kerja keras dan dedikasi siswi selama proses belajar. Tidak hanya merasa bangga, Yosef juga merasakan beban tanggung jawab yang akan selalu ia bawa sebagai wali murid, meskipun hanya untuk satu hari. 

Penugasan ini juga menarik perhatian publik. Para orang tua murid dan guru di SMKN 1 Sintang mengapresiasi tindakan Damkar yang tidak hanya bertugas pada keadaan darurat tetapi juga berperan aktif dalam mendukung pendidikan. Mereka melihat bahwa Damkar Sintang, khususnya Yosef, tidak hanya ada saat bencana melanda, tetapi juga ada saat anak-anak membutuhkan dorongan. Hal ini membuktikan bahwa petugas Damkar dan pendidikan dapat berjalan beriringan. 

Kejadian ini mengingatkan masyarakat akan pentingnya kolaborasi dalam mendukung pendidikan. Dalam situasi darurat, tanggung jawab sering kali dipikul oleh pihak tertentu saja. Namun, di momen istimewa seperti ini, semua elemen masyarakat, termasuk petugas dari Damkar, dapat berkontribusi. Meski Yusuf hanya menjalankan tugas sementara sebagai wali murid, dampak positifnya sangat terasa bagi siswi tersebut dan seluruh komunitas sekolah.

Di era digital saat ini, pesan yang disampaikan melalui aplikasi seperti WhatsApp menjadi sangat berharga. Permintaan untuk mendampingi siswi menegaskan bahwa teknologi memudahkan komunikasi dan kerjasama antar berbagai pihak, termasuk antara lembaga penyelamatan seperti Damkar dan institusi pendidikan. Dengan pemakaian teknologi, setiap individu memiliki kesempatan untuk saling mendukung, meskipun dalam keadaan yang tidak terduga.

Kisah petugas Damkar Sintang, Yosef, menjadi satu contoh konkret bagaimana semangat kolaborasi dan kepedulian dapat menciptakan momen berharga dalam hidup seorang anak. Ini adalah sebuah pengingat bahwa setiap usaha, sekecil apapun, dapat berdampak besar bagi pendidikan dan masa depan generasi muda.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved