Sumber foto: Google

Pesawat Trigana Air Yang Bawa Istri Pj Gubernur Papua, Tergelincir

Tanggal: 9 Sep 2024 18:06 wib.
Pesawat Trigana Air dengan nomor PK YSP ATR 42-500 mengalami kecelakaan di Bandara Stevanus Rumbewas, Kamanap, Distrik Kosiwo, Kabupaten Kepulauan Yapen, Provinsi Papua tergelincir di ujung landasan bandara saat hendak take off. Kejadian ini menuai kekhawatiran dan keprihatinan dari berbagai pihak, terutama karena pesawat tersebut mengangkut 41 penumpang dan 1 bayi serta 6 kru.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Benny Adi Prabowo mengatakan bahwa pesawat tersebut tergelincir saat hendak lepas landas. Jenis pesawat ini, ATR 42-500, merupakan pesawat bermesin ganda yang biasa digunakan untuk penerbangan regional. Menurut keterangan dari pihak bandara, kejadian ini terjadi pada Senin (9/9). 

Diketahui bahwa di antara penumpang yang terbang bersama dengan pesawat tersebut adalah istri Penjabat (Pj) Gubernur Papua, Kardina Ramses Limbong, merupakan salah satu penumpang pesawat yang tergelincir itu. Kondisinya sudah dievakuasi. yang saat itu dalam perjalanan ke distrik Oksibil untuk memantau sejumlah program pembangunan di daerah tersebut. Insiden ini tentu saja menimbulkan kekhawatiran bagi keluarga dan kerabat dari penumpang, terutama mengingat posisi istri Pj Gubernur Papua yang turut terjebak dalam kecelakaan tersebut.

Pengalaman menegangkan ini juga menjadi peringatan bagi pihak maskapai penerbangan untuk meningkatkan kembali standar keamanan dalam setiap operasional penerbangan. Keamanan penumpang harus tetap menjadi prioritas utama dalam industri penerbangan, terutama di wilayah-wilayah yang memiliki kondisi penerbangan yang tergolong sulit. Upaya pemeliharaan pesawat dan kualitas pelatihan bagi kru penerbangan juga harus ditingkatkan untuk mencegah insiden-insiden serupa terjadi di masa mendatang.

Dampak dari kecelakaan pesawat ini juga akan memberikan tekanan ekstra bagi pihak berwenang dalam melakukan investigasi menyeluruh terhadap penyebab kecelakaan ini. Langkah-langkah preventif dan perbaikan yang lebih lanjut akan menjadi langkah penting untuk mencegah kejadian serupa terulang di masa depan.

Selain itu, kejadian ini juga menjadi momen bagi pemerintah untuk mengkaji kembali regulasi dan prosedur keselamatan penerbangan, terutama dalam memastikan bahwa bandara-bandara di daerah terpencil memiliki infrastruktur dan sistem keselamatan yang memadai untuk mendukung operasional penerbangan yang aman.

Dalam situasi yang serba terbatas, seperti wilayah Papua yang memiliki medan penerbangan yang tidak mudah, kerja sama antara pemerintah, otoritas bandara, maskapai penerbangan, dan masyarakat perlu ditingkatkan untuk menciptakan lingkungan penerbangan yang lebih aman dan bertanggung jawab bagi semua pihak yang terlibat.

Keselamatan dalam penerbangan adalah tanggung jawab bersama yang harus senantiasa dijaga dengan baik. Kecelakaan pesawat seperti yang dialami oleh Trigana Air PK YSP ini harus menjadi momentum bagi semua pihak terkait untuk melakukan evaluasi mendalam dan tindakan konkret guna memastikan bahwa kejadian ini tidak terulang di masa depan. Semoga setiap pihak dapat belajar dari kejadian ini untuk meningkatkan keselamatan penerbangan bagi semua.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved