Pertamina Rugi Rp400 Juta Akibat Pencurian Avtur di Kualanamu
Tanggal: 17 Feb 2025 12:49 wib.
PT Pertamina Patra Niaga mengalami kerugian sekitar Rp400 juta akibat pencurian avtur di pipa penerimaan Aviation Fuel Terminal (AFT) Kualanamu. Kejadian ini terungkap setelah pihak berwenang melakukan penyelidikan atas dugaan illegal tapping yang terjadi di jalur distribusi bahan bakar tersebut.
Area Manager Communication, Relations, & CSR Pertamina Patra Niaga Sumbagut, Susanto August Satria, mengungkapkan bahwa dalam kasus ini, pihak berwenang berhasil mengamankan barang bukti berupa 29 baby tank yang berisi sekitar 30 kiloliter avtur. Meski kerugian sementara ditaksir mencapai Rp400 juta, jumlah pastinya masih menunggu hasil penyidikan lebih lanjut dari Polres Deli Serdang.
"Kami masih berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk memastikan total kerugian akibat pencurian ini. Yang jelas, aksi ilegal ini sangat merugikan dan membahayakan jalur distribusi avtur," ujar Susanto dalam keterangannya.
Meski terjadi pencurian, Pertamina memastikan bahwa operasional avtur di Kualanamu tetap berjalan normal. Distribusi bahan bakar untuk kebutuhan penerbangan tidak terganggu karena langkah cepat telah diambil untuk mengamankan pasokan.
"Kami menjamin bahwa suplai avtur tetap aman dan tidak berdampak pada layanan penerbangan. Keamanan distribusi tetap menjadi prioritas utama kami," tegas Susanto.
Menanggapi insiden ini, Pertamina berkomitmen untuk meningkatkan pengamanan jalur pipa distribusi, terutama di wilayah-wilayah rawan seperti dekat pantai. Langkah-langkah preventif akan diperketat guna mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
"Kami akan meningkatkan sistem pengamanan, baik melalui patroli rutin maupun pemasangan teknologi pemantauan lebih canggih di jalur-jalur strategis," tambahnya.
Pertamina juga mengapresiasi Lantamal I Belawan yang berhasil menangkap sindikat pencurian avtur ini. Keberhasilan ini menunjukkan kerja sama yang baik antara aparat keamanan dan perusahaan dalam menjaga aset negara.
"Kami sangat berterima kasih kepada Lantamal I Belawan yang telah membantu dalam pengungkapan kasus ini. Kami berharap kerja sama seperti ini terus terjalin untuk menekan tindakan pencurian bahan bakar yang merugikan negara," ujar Susanto.
Sebagai langkah pencegahan, Pertamina mengimbau masyarakat untuk melaporkan setiap aktivitas mencurigakan terkait illegal tapping di sekitar jalur distribusi bahan bakar. Kesadaran dan peran aktif masyarakat sangat penting dalam mencegah tindakan pencurian yang bisa berdampak luas.
"Kami mengajak masyarakat untuk ikut serta dalam menjaga infrastruktur energi dengan melaporkan segera jika menemukan hal yang mencurigakan. Ini demi kelancaran distribusi energi yang aman dan stabil bagi semua," tutupnya.
Dengan adanya tindakan tegas dan peningkatan pengamanan, diharapkan kasus pencurian avtur di Kualanamu tidak terulang kembali. Pertamina terus berupaya memastikan kelancaran pasokan avtur guna mendukung operasional penerbangan secara maksimal.