Sumber foto: Google

Penumpang KRL Diduga Mengalami Kekerasan di Stasiun Rawa Buntu

Tanggal: 26 Jan 2025 22:47 wib.
Sebuah video yang beredar di media sosial baru-baru ini mengungkapkan kejadian kekerasan yang diduga terjadi di dalam salah satu kereta rel listrik (KRL). Dalam unggahan tersebut, terlihat seorang pria yang tampaknya terlibat dalam perkelahian dengan penumpang lain di dalam commuter line, yang berangkat dari Stasiun Rawa Buntu, Tangerang.

Video tersebut menunjukkan momen tegang di dalam kereta, di mana pengunggah video merekam aksi seorang pria yang diduga mencoba menonjoknya. Namun, situasi semakin memanas ketika pria tersebut membalas dengan menyerang ponsel milik pengunggah video, yang sedang merekam kejadian tersebut.

Menurut penuturan Manager Public Relations KAI Commuter, Leza Arlan, peristiwa tersebut bermula ketika seorang pengguna KRL hendak naik ke kereta di Stasiun Rawa Buntu. Saat itu, penumpang yang sedang merekam kejadian diduga terhalang oleh tas bawaan pengunggah video, yang berada di dekat pintu. Hal ini memicu ketegangan di antara kedua pihak.

“Peristiwa ini bermula dari insiden kecil di mana salah satu pengguna KRL terhalang tas bawaan pengunggah video saat hendak naik ke kereta. Ketegangan itu kemudian berkembang menjadi kejadian yang lebih besar,” jelas Leza Arlan dalam penjelasannya kepada media.

Dalam video yang beredar, tampak jelas bahwa ketegangan antara kedua pria tersebut semakin memuncak. Pria yang berada di belakang pengunggah video terlihat marah dan memukul ponsel yang digunakan untuk merekam. Meski tidak ada korban fisik yang terlihat dalam video, insiden tersebut jelas menunjukkan adanya kekerasan verbal dan fisik yang terjadi di dalam KRL.

Kejadian tersebut mendapat respons cepat dari pihak KAI Commuter yang memastikan akan mengusut tuntas insiden ini. "Kami sangat menyayangkan kejadian tersebut, dan kami akan bekerja sama dengan pihak berwajib untuk menangani masalah ini secara serius," ujar Leza Arlan.

Unggahan video tersebut langsung menjadi viral di media sosial dan memicu berbagai reaksi dari masyarakat. Banyak yang menyayangkan perilaku kekerasan yang terjadi di dalam KRL, yang seharusnya menjadi sarana transportasi umum yang aman dan nyaman bagi semua penumpang. Beberapa warganet bahkan menyarankan agar pihak KAI Commuter memperketat pengawasan di dalam kereta dan stasiun untuk menghindari kejadian serupa di masa depan.

“Sangat disayangkan hal seperti ini terjadi. Semoga kejadian ini bisa jadi pelajaran bagi kita semua untuk lebih sabar dan menghormati sesama penumpang,” tulis salah satu komentar yang muncul di media sosial.

Pihak kepolisian setempat telah menerima laporan mengenai kejadian ini, dan pihak KAI Commuter juga akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap kejadian tersebut. KAI Commuter juga mengimbau kepada seluruh penumpang untuk selalu menjaga etika dan saling menghormati di dalam perjalanan, serta untuk tidak ragu melaporkan jika melihat atau mengalami kekerasan dalam transportasi publik.

“Peristiwa ini menjadi pengingat penting bagi kami untuk terus meningkatkan keamanan dan kenyamanan perjalanan bagi seluruh penumpang KRL,” kata Leza Arlan.

Dengan adanya tindakan tegas dari pihak berwenang, diharapkan kejadian serupa tidak terulang dan semua penumpang dapat merasakan transportasi yang aman dan nyaman.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved