Penerimaan Pajak Menurun, Kaisar KKSP Soroti Pentingnya Solusi Konkret Dari Pemerintah
Tanggal: 11 Mei 2025 08:12 wib.
Tampang.com | Penurunan tax ratio dari 9.77% pada kuartal I-2024 menjadi 7.95% di kuartal I-2025 telah menjadi perhatian serius bagi anggota Komisi XI DPR RI. Capaian ini tidak hanya menunjukkan adanya masalah di dalam sistem perpajakan di Indonesia, tetapi juga menjadi alarm penting bagi pemerintah untuk segera membenahi tata kelola dan memperkuat sistem perpajakan yang ada. Dalam konteks ini, Kaisar dari Komite Kebijakan Strategis Perpajakan (KKSP) telah menekankan perlunya solusi konkret dari pemerintah untuk mengatasi penurunan ini.
Dari data yang dirilis, penurunan pajak yang signifikan ini menjadi tanda bahwa ada tantangan serius yang dihadapi oleh pemerintah dalam mengoptimalkan penerimaan pajak. Tax ratio yang kian menurun menunjukkan bahwa pendapatan negara dari pajak tidak berjalan sesuai harapan dan dapat berdampak pada pembiayaan program-program pembangunan yang krusial untuk kemajuan bangsa. Kaisar juga mengingatkan bahwa jika situasi ini dibiarkan berlarut-larut, maka hal ini akan mengganggu stabilitas keuangan negara.
Dalam suasana politik yang dinamis, Kaisar menegaskan pentingnya stabilitas politik dalam menciptakan iklim yang kondusif untuk pengumpulan pajak. ketika lingkungan politik tidak stabil, kebijakan perpajakan pun dapat terhambat, dan hal ini akan berdampak langsung pada pendapatan negara. Dengan adanya ketidakpastian politik, investor juga cenderung akan menahan diri untuk berinvestasi, yang pada gilirannya akan mengurangi potensi pajak yang dapat dipungut oleh pemerintah.
Lebih dari itu, Kaisar juga menyoroti aspek tata kelola yang baik sebagai faktor kunci dalam peningkatan penerimaan pajak. Pemerintah diharapkan bisa lebih transparan dan akuntabel dalam pengelolaan anggaran serta administrasi perpajakan. Ini termasuk reformasi dalam sistem perpajakan yang ada untuk menambah efisiensi dalam pengumpulan pajak dan mengurangi kebocoran yang terjadi selama ini. Sebagai langkah konkret, penguatan sistem teknologi informasi dalam administrasi pajak harus menjadi prioritas agar penerimaan pajak bisa lebih optimal.
Penerimaan pajak yang menurun juga dapat diakibatkan oleh faktor eksternal, seperti kondisi ekonomi global yang tidak menentu. Namun, Kaisar berpendapat bahwa pemerintah harus mampu mengantisipasi hal-hal tersebut dengan kebijakan yang proaktif. Dukungan bagi sektor-sektor yang memiliki potensi pajak yang tinggi harus terus diberikan agar tidak terjadi penurunan lebih lanjut.
Di sisi lain, edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya membayar pajak juga menjadi salah satu pilar penting yang harus diperhatikan. Masyarakat harus disadarkan akan peran vital pajak dalam pembangunan negara. Dengan meningkatnya pemahaman masyarakat, diharapkan kepatuhan pajak juga akan meningkat, sehingga penerimaan negara dapat terjaga.
Kaisar KKSP memiliki harapan besar agar pemerintah segera mengambil langkah nyata untuk memperbaiki tingkat penerimaan pajak yang terus menurun. Dalam konteks ini, semua pemangku kepentingan perlu bekerja sama dan berkolaborasi untuk mencapai tujuan tersebut. Diperlukan strategi jangka pendek dan jangka panjang agar penurunan tax ratio tidak berlanjut di masa yang akan datang. Tindakan yang tepat dan cepat sangat dibutuhkan demi keberlangsungan dan kemandirian keuangan negara, serta untuk mendukung berbagai program pembangunan yang diprioritaskan oleh pemerintah.