Sumber foto: Google

Penerimaan Bea Cukai 2024 Capai Rp300 T

Tanggal: 12 Jan 2025 19:57 wib.
Tampang.com | Kementerian Keuangan melalui Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) mencatatkan capaian luar biasa pada tahun 2024. Penerimaan bea dan cukai berhasil mencapai Rp300,2 triliun, meningkat sebesar 4,9% dibandingkan tahun sebelumnya. Pencapaian ini juga melampaui target sementara yang ditetapkan dalam Peraturan Presiden (Perpres), yaitu Rp296 triliun.

Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Nirwala Dwi Heryanto, menyatakan bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari kerja keras seluruh pihak dalam mengoptimalkan kinerja di tengah berbagai tantangan ekonomi global. "Kami sangat bersyukur atas capaian ini. Hal ini menunjukkan bahwa reformasi birokrasi dan inovasi yang kami jalankan telah memberikan dampak positif bagi penerimaan negara," ujar Nirwala dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (12/1/2025).

Nirwala menjelaskan beberapa faktor utama yang mendorong peningkatan penerimaan bea dan cukai tahun ini. Salah satunya adalah peningkatan pengawasan terhadap peredaran barang impor dan ekspor ilegal yang telah membuahkan hasil signifikan. Selain itu, optimalisasi penerapan teknologi digital dalam proses layanan kepabeanan juga menjadi kunci keberhasilan.

"Digitalisasi dalam layanan bea dan cukai membantu meningkatkan efisiensi dan transparansi, sehingga banyak pihak yang lebih patuh terhadap aturan yang berlaku. Kami juga berhasil meminimalisir potensi kebocoran penerimaan," jelas Nirwala.

Selain itu, peningkatan tarif cukai hasil tembakau yang diterapkan pada awal tahun 2024 juga menjadi kontributor utama. Kebijakan tersebut tidak hanya mendongkrak pendapatan negara, tetapi juga diharapkan mampu menekan konsumsi rokok di masyarakat.

Pencapaian penerimaan Rp300,2 triliun ini melampaui target sementara yang ditetapkan dalam Perpres sebesar Rp296 triliun. Dengan realisasi ini, DJBC berhasil memberikan kontribusi signifikan terhadap total penerimaan negara.

"Kami tidak hanya sekadar memenuhi target, tetapi juga terus berupaya memberikan hasil yang lebih baik dari tahun ke tahun. Komitmen kami adalah memastikan bahwa penerimaan negara dapat mendukung pembiayaan pembangunan nasional secara optimal," tambah Nirwala.

Meski berhasil mencatatkan kinerja gemilang, DJBC tetap menghadapi berbagai tantangan. Salah satu yang menjadi perhatian adalah meningkatnya modus operandi pelanggaran kepabeanan yang semakin kompleks. Nirwala mengakui bahwa DJBC harus terus meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) serta mengadopsi teknologi canggih untuk mengatasi tantangan tersebut.

Selain itu, tantangan dari perlambatan ekonomi global juga perlu diantisipasi, karena dapat memengaruhi volume perdagangan internasional. Namun, Nirwala optimis bahwa dengan penguatan sinergi antarinstansi serta dukungan masyarakat, DJBC mampu menjaga kinerjanya di masa depan.

"Kami berharap tahun depan dapat lebih meningkatkan kinerja, baik dalam aspek penerimaan maupun pelayanan kepada masyarakat. Kami juga akan terus memperbaiki sistem pengawasan dan mendorong kepatuhan yang lebih baik dari para pelaku usaha," tuturnya.

Sebagai salah satu institusi yang berperan strategis dalam penerimaan negara, DJBC berkomitmen untuk terus mendukung pembiayaan pembangunan nasional. Dengan pencapaian Rp300,2 triliun ini, DJBC berharap dapat memberikan dampak langsung terhadap pembiayaan sektor prioritas, seperti infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan.

"Pencapaian ini adalah hasil kerja keras bersama. Kami percaya bahwa dengan komitmen yang kuat, DJBC dapat terus memberikan kontribusi nyata bagi Indonesia yang lebih maju," pungkas Nirwala.

Dengan capaian ini, DJBC kembali menunjukkan peran pentingnya dalam mendukung keberlanjutan pembangunan nasional. Tahun 2024 menjadi bukti bahwa melalui inovasi, digitalisasi, dan pengawasan yang ketat, target penerimaan dapat tercapai bahkan melampaui ekspektasi.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved