Sumber foto: iStock

Penemuan Makam Firaun Thutmose II: Temuan Arkeologi Terbesar dalam Seabad

Tanggal: 23 Feb 2025 14:55 wib.
Ahli Mesir kuno berhasil menemukan makam firaun di Lembah Barat Nekropolis Theban dekat kota Luxor. Ini merupakan penemuan makam firaun pertama dalam satu abad terakhir. Sebelum penemuan ini, arkeolog asal Inggris menemukan makam Tutankhamun pada 1922.

Firaun adalah sebutan untuk raja Mesir kuno. Makam firaun yang baru ditemukan ini diyakini sebagai makam Raja Thutmose II dari dinasti ke-18 Mesir. Para tim arkeologi menemukan makam ini di area yang selama ini dikaitkan dengan tempat peristirahatan wanita kerajaan. Namun, ketika mereka memasuki ruang pemakaman, mereka menemukan tanda-tanda khas yang menunjukkan bahwa makam tersebut milik seorang firaun.

Bukti-Bukti Arkeologis yang Menguatkan

Dalam eksplorasi awal, tim arkeolog menemukan bahwa sebagian langit-langit makam masih utuh. Langit-langit tersebut bercat biru dengan bintang-bintang kuning di atasnya. Dekorasi semacam ini hanya ditemukan di makam raja, menegaskan bahwa ini adalah makam kerajaan.

"Sebagian langit-langit masih utuh. Langit-langit bercat biru dengan bintang kuning di atasnya. Dan langit-langit bercat biru dengan bintang kuning hanya ditemukan di makam raja," kata Dr. Piers Litherland, direktur lapangan misi dalam program Newshour BBC.

Dr. Litherland mengatakan bahwa penemuan ini memecahkan misteri mengenai lokasi makam raja-raja awal dinasti ke-18, yang sebelumnya belum ditemukan secara pasti.

Sebelum temuan ini, para peneliti telah lebih dulu menemukan sisa-sisa mumi Raja Thutmose II dua abad lalu, tetapi situs pemakaman aslinya tidak pernah ditemukan. Kini, dengan ditemukannya makam ini, para ahli semakin memahami bagaimana para firaun dari dinasti ke-18 dimakamkan.

Hubungan dengan Tutankhamun dan Ratu Hatshepsut

Thutmose II adalah leluhur Tutankhamun dan diyakini berkuasa sekitar tahun 1493 hingga 1479 SM. Dia juga dikenal sebagai suami dari Ratu Hatshepsut, salah satu firaun perempuan terbesar dalam sejarah Mesir. Hatshepsut adalah salah satu dari sedikit firaun perempuan yang memerintah atas namanya sendiri, bukan sebagai permaisuri atau wali.

Struktur dan Keunikan Makam

Tim arkeologi menggambarkan makam ini sebagai bangunan yang sangat besar. Mereka menemukan tangga besar serta koridor menurun yang mengarah ke ruang pemakaman. Namun, perjalanan untuk mencapai ruang utama makam tidak mudah karena runtuhnya langit-langit.

"Kami butuh waktu yang sangat lama untuk melewati semua itu. Baru setelah merangkak melalui lorong sepanjang 10 meter dengan celah kecil sepanjang 40 cm di bagian atas, kami berhasil masuk ke ruang pemakaman," jelas Dr. Litherland.

Sesampainya di dalam, mereka menemukan langit-langit biru dengan dekorasi adegan-adegan dari Amduat, sebuah teks keagamaan yang diperuntukkan bagi raja-raja. Dekorasi ini semakin menegaskan bahwa makam ini memang milik seorang firaun.

Namun, ketika tim mulai membersihkan puing-puing di dalam makam, mereka dikejutkan oleh kenyataan bahwa makam tersebut benar-benar kosong. Tidak ada mumi maupun artefak berharga di dalamnya. Para ahli menduga bahwa makam ini bukan dirampok, melainkan sengaja dikosongkan.

Misteri Makam yang Kosong

Penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa makam ini dulunya dibangun di bawah area yang sering mengalami banjir. Beberapa tahun setelah pemakaman Thutmose II, makam ini kemungkinan besar terendam banjir, sehingga isi makam harus dipindahkan ke lokasi lain.

Para arkeolog menemukan pecahan-pecahan guci pualam di dalam ruangan, yang bertuliskan nama Thutmose II dan Hatshepsut. Hal ini menunjukkan bahwa artefak dari makam ini sempat dipindahkan, namun beberapa bagian pecah saat proses pemindahan.

Pencarian Lokasi Makam Kedua

Dr. Litherland dan timnya kini memiliki gambaran kasar mengenai lokasi makam kedua, tempat di mana mumi dan harta benda Thutmose II mungkin masih tersimpan. Jika makam kedua ini ditemukan, para ahli berharap akan ada lebih banyak peninggalan berharga yang bisa memberikan wawasan lebih dalam mengenai kehidupan dan pemerintahan firaun.

Menteri Pariwisata dan Barang Antik Mesir, Sherif Fathy, mengatakan bahwa penemuan ini adalah tonggak sejarah bagi dunia arkeologi. "Ini adalah makam kerajaan pertama yang ditemukan sejak penemuan ruang pemakaman Raja Tutankhamun pada tahun 1922. Ini adalah momen luar biasa bagi ilmu Mesir Kuno dan pemahaman yang lebih luas tentang kisah manusia bersama kita," ujarnya.

Dampak Penemuan bagi Dunia Arkeologi

Penemuan makam ini membuka peluang baru bagi penelitian lebih lanjut mengenai dinasti ke-18 Mesir. Ini juga bisa menjadi daya tarik besar bagi wisatawan dan sejarawan dari seluruh dunia yang tertarik dengan sejarah Mesir kuno.

Dalam beberapa tahun ke depan, para ahli diharapkan dapat mengungkap lebih banyak fakta mengenai kehidupan dan kebudayaan Mesir kuno melalui analisis mendalam terhadap temuan ini. Dengan teknologi modern, seperti pemindaian 3D dan analisis DNA, mungkin kita akan mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang bagaimana firaun seperti Thutmose II hidup dan berkuasa.

Penemuan makam Raja Thutmose II merupakan pencapaian besar dalam dunia arkeologi. Meskipun makam ini ditemukan dalam keadaan kosong, petunjuk yang ditinggalkan menunjukkan bahwa ada makam kedua yang kemungkinan masih menyimpan sisa-sisa raja dan harta benda berharga. Penemuan ini tidak hanya memperkaya pengetahuan kita tentang Mesir kuno, tetapi juga membuka peluang baru bagi eksplorasi lebih lanjut.

Para ahli kini bersiap untuk mencari makam kedua Thutmose II, yang diharapkan akan menjadi salah satu penemuan terbesar dalam sejarah arkeologi modern. Jika berhasil ditemukan, ini bisa menjadi momen yang sama pentingnya dengan penemuan makam Tutankhamun seabad yang lalu.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved