Sumber foto: Google

Pendaki Asal Jakarta yang Jatuh di Gunung Rinjani Ditemukan Tewas

Tanggal: 10 Okt 2024 10:31 wib.
Pendaki asal Jakarta bernama Kaifat Rafi Mubarok (16) mengalami nasib tragis setelah jatuh di Gunung Rinjani. Pencarian yang dilakukan selama 8 hari akhirnya membuahkan hasil, dengan jasad korban ditemukan pada kedalaman ratusan meter dari lokasi kejadian. Kepala Kantor SAR Mataram Lalu Wahyu Efendi mengatakan jasad korban berhasil dideteksi oleh drone thermal pada Selasa (8/10) sekitar pukul 10.30 WITA. Jasad korban terdeteksi di kedalaman ratusan meter dari lokasi kejadian.

Insiden ini menjadi peringatan yang sedih, mengingat Gunung Rinjani yang terkenal indah juga dapat menyimpan bahaya yang tidak terduga. Gunung tersebut sering menjadi tujuan pendakian bagi pendaki dari seluruh Indonesia, termasuk pendaki-pendaki muda yang memiliki semangat petualangan yang tinggi. Namun, keindahan alam yang luar biasa juga bisa menjadi ujian yang berat bagi setiap pendaki yang menaklukkan gunung ini.

Kaifat Rafi Mubarok dilaporkan hilang pada Jumat (30/9) setelah terpisah dari kelompoknya saat turun dari puncak Gunung Rinjani. Dalam usaha yang dilakukan oleh Tim SAR Gabungan, relawan, dan pihak-pihak terkait, pencarian dilakukan dengan intensitas tinggi. Namun, cuaca buruk dan medan yang sulit menjadi penghambat dalam proses pencarian.

Melalui upaya yang gigih, drone thermal akhirnya mampu mendeteksi keberadaan jasad Kaifat Rafi Mubarok yang berada dalam kedalaman ratusan meter di kawasan Gunung Rinjani. Temuan ini memberikan sedikit kelegaan bagi keluarga dan teman-teman Kaifat Rafi Mubarok, meskipun kesedihan mendalam tetap meliputi perasaan mereka.

Setelah jasad korban ditemukan, Tim SAR gabungan saat ini sedang fokus untuk melakukan evakuasi. Wahyu mengatakan proses evakuasi jenazah korban membutuhkan waktu yang cukup lama, mengingat medan yang sangat terjal dan kondisi cuaca yang tidak menentu.

Kehilangan seorang pendaki muda seperti Kaifat Rafi Mubarok harus menjadi pelajaran bagi kita semua. Pengalaman ini mengingatkan bahwa keselamatan harus selalu menjadi prioritas utama ketika menjelajahi alam. Persiapan yang matang, pengetahuan yang cukup tentang medan yang akan dihadapi, serta mematuhi aturan dan petunjuk pendakian adalah hal-hal yang tak boleh diabaikan.

Selain itu, setiap tim pendakian harus tetap bersatu dan menjaga kebersamaan. Kejadian ini kembali menegaskan bahwa pentingnya untuk tidak berpisah dengan kelompok selama pendakian, serta saling memperhatikan setiap anggota tim untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

Semoga kepergian Kaifat Rafi Mubarok menjadi peringatan bagi kita semua untuk lebih waspada dan bertanggung jawab saat menjelajahi alam. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dalam menghadapi cobaan ini.

Insiden ini juga seharusnya menjadi momentum bagi pihak terkait untuk terus melakukan sosialisasi tentang keselamatan saat pendakian gunung, serta meningkatkan peralatan dan infrastruktur yang mendukung keselamatan pendaki. Dengan demikian, diharapkan kejadian serupa dapat diminimalisir di masa yang akan datang.

Kepergian Kaifat Rafi Mubarok memberikan pelajaran yang berharga bagi kita semua, bahwa petualangan harus diiringi dengan kewaspadaan dan persiapan yang matang. Semoga kejadian ini memberikan dampak positif bagi dunia pendakian gunung di Indonesia, dan semoga Kaifat Rafi Mubarok diterima di sisi-Nya dengan segala amal baik yang telah dilakukannya.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved