Pegawai BI Menakhiri Hidup: Asisten Manajer Usia 23 Tahun
Tanggal: 28 Mei 2025 11:20 wib.
Polsek Metro Gambir mengungkap pegawai Bank Indonesia (BI) yang mengakhiri hidupnya dengan melompat dari helipad, Jakarta Pusat, Senin (26/5/2025) pagi berinisial RANK (23). Korban meninggal dunia merupakan Asisten Manajer di BI sejak Januari 2025, kata Kapolsek Gambir, Kompol Rezeki Revi saat dihubungi, Selasa (27/5/2025).
Peristiwa tragis ini terjadi di gedung Bank Indonesia yang terletak di pusat kota. Sebelum mengakhiri hidupnya, RANK datang ke gedung tersebut seperti biasa, dan semua aktivitasnya tampak normal. Namun, setelah melakukan beberapa kegiatan di dalam gedung, korban tampak sangat sepi dan tidak berinteraksi dengan rekan-rekannya.
Kapolsek menjelaskan bahwa setelah penyelidikan awal, pihaknya menemukan rekaman CCTV yang menunjukkan pergerakan korban dari saat ia masuk ke gedung hingga melompat dari helipad. Rekaman tersebut menunjukkan bahwa RANK tampak tenang dan tidak menunjukkan tanda-tanda depresi atau masalah mental yang serius sebelum peristiwa tersebut. Ini membuat rekan-rekan kerjanya sangat terkejut, karena mereka tidak menyangka bahwa ia akan mengambil tindakan fatal tersebut.
RANK, yang baru berusia 23 tahun, diangkat sebagai Asisten Manajer di BI setelah menjalani pendidikan dan pelatihan di lembaga tersebut. Karirnya baru saja dimulai dan banyak yang percaya bahwa ia memiliki masa depan yang cerah di institusi keuangan terkemuka ini. Namun, tragedi ini menunjukkan bahwa terlihat normal belum tentu bermakna bahwa seseorang bebas dari masalah pribadi yang mungkin tidak terlihat.
Menurut keterangan dari beberapa rekan kerja, korban dikenal sebagai sosok yang ramah dan ceria. Mereka tidak pernah menganggap bahwa RANK mengalami masalah berat yang mengarah ke keputusan untuk mengakhiri hidupnya. Hal ini menunjukkan pentingnya komunikasi dan saling peduli di tempat kerja untuk mencegah tragedi serupa.
Kapolsek juga mengungkapkan bahwa pihaknya akan terus menyelidiki dan mendalami lebih lanjut latar belakang dari peristiwa ini. Penyelidikan lebih mendalam ini diharapkan dapat mengungkap faktor-faktor yang mungkin mempengaruhi keputusan RANK untuk mengakhiri hidupnya. Pihak kepolisian juga menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih peduli dan peka terhadap kondisi emosional rekan-rekan atau orang-orang terdekat, khususnya di lingkungan kerja yang kerap kali penuh tekanan.
Peristiwa bunuh diri di kalangan pegawai, terutama di lingkungan kerja, bukanlah isu baru. Karyawan yang merasa tertekan atau tidak puas dengan pekerjaan terkadang memilih untuk mengekspresikan perasaannya dengan cara yang ekstrem. Ini adalah pengingat bagi kita semua untuk senantiasa menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan mendukung, dimana setiap individu merasa diperhatikan dan dihargai.
Kasus RANK merupakan tragedi yang perlu menjadi perhatian bagi kita semua. Wahyu, salah satu rekan kerja korban, mengungkapkan bahwa ia merasa sangat kehilangan. "RANK adalah sosok yang inspiratif, kami akan merindukannya," ungkap Wahyu. Sejumlah karyawan lainnya juga merasa kehilangan, dan banyak dari mereka yang berpendapat bahwa mungkin ada hal-hal yang dapat dilakukan untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
Saat ini, pihak BI sedang memberikan dukungan kepada pegawai yang terdampak oleh kejadian ini. Mereka berkomitmen untuk memberikan bantuan dan dukungan psikologis bagi pegawai yang merasa perlu untuk bicara atau mencari bantuan setelah peristiwa tragis ini.