Sumber foto: Google

Paksa Masuk Makkah Secara Ilegal, WNI Meninggal di Gurun Saudi

Tanggal: 5 Jun 2025 06:39 wib.
Kementerian Luar Negeri RI bekerja sama dengan Konsulat Jenderal RI (KJRI) Jeddah menangani kasus wafatnya warga negara Indonesia (WNI) berinisial SM di tengah gurun di Arab Saudi. Kematian SM, yang terjadi dalam situasi tragis ini, menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya mematuhi regulasi keimigrasian saat menjalankan ibadah di tanah suci.

Sebelumnya, SM bersama 10 rekannya terkena razia saat mereka berusaha masuk ke Makkah tanpa izin yang sah. Seluruh kelompok ini diarahkan menuju Jeddah untuk diproses secara hukum. Namun, SM bersama dua rekannya memaksakan diri untuk masuk kembali ke Makkah dengan cara yang ilegal, menggunakan taksi. Dalam upaya tersebut, mereka mengabaikan peraturan yang ada, termasuk kewajiban untuk memiliki visa haji yang valid dan melakukan pendaftaran melalui aplikasi Nusuk.

Ketika dalam perjalanan menuju Makkah, taksi yang mereka tumpangi terpaksa berhenti di tengah gurun karena adanya patroli polisi. Sopir taksi merasa terancam dan pada akhirnya memaksa mereka turun di lokasi yang terpencil. Kondisi ini semakin diperparah dengan terbatasnya sumber daya dan persediaan air yang mereka miliki, menyebabkan SM mengalami dehidrasi yang parah.

Dehidrasi adalah kondisi serius yang dapat berakibat fatal, terutama di iklim gurun yang cukup ekstrem. Dalam situasi ini, tubuh kehilangan cairan lebih cepat daripada yang dapat dipulihkan, dan tanpa intervensi medis yang tepat, risiko kematian akan semakin tinggi. Sayangnya, upaya SM dan rekan-rekannya untuk melaksanakan ibadah haji secara tidak resmi membawa konsekuensi tragis.

Kementerian Luar Negeri RI melalui KJRI Jeddah terus berkomunikasi dengan otoritas setempat untuk mendapatkan kepastian mengenai langkah-langkah yang harus diambil setelah wafatnya SM. Proses diplomasi ini melibatkan pengumpulan informasi yang relevan, termasuk penanganan jenazah dan koordinasi pemulangan ke Indonesia.

Mengacu pada pengalamannya, Kementerian Luar Negeri terus mengingatkan kepada seluruh WNI yang berencana melaksanakan ibadah haji untuk selalu mematuhi aturan yang telah ditetapkan. Hal ini termasuk memiliki visa haji yang sesuai dan mendaftar melalui aplikasi Nusuk, yang merupakan langkah penting untuk memastikan keamanan dan kenyamanan setiap jemaah. Setiap tahun, ribuan jemaah haji dari Indonesia mengunjungi Makkah, dan upaya pemerintah untuk memfasilitasi pelaksanaan ibadah ini seharusnya dimaksimalkan dengan kesadaran dari para jemaah.

Pengalaman tragis SM seharusnya menjadi pengingat bagi semua WNI untuk tidak mengabaikan prosedur yang ada agar keselamatan dan kenyamanan selama di tanah suci dapat terjamin. Sekali lagi, penting untuk mengingat bahwa perjalanan ibadah yang seharusnya suci ini dapat berisiko tinggi ketika dilakukan dengan cara yang tidak sesuai. Kejadian ini juga menyoroti tantangan yang dihadapi oleh pemerintah dalam mengatur dan memberikan perlindungan kepada warganya di luar negeri.

Dengan kepergian SM dalam keadaan yang menyedihkan, diharapkan keluarga dan kerabat yang ditinggal akan mendapatkan dukungan dan bimbingan dari pemerintah untuk melalui masa sulit ini. Catatan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya kepatuhan terhadap peraturan di luar negeri, khususnya dalam konteks ibadah haji.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved