Sumber foto: Pinterest

Overthinking Bikin Capek Sendiri: Saat Pikiran Jadi Musuh Terbesar

Tanggal: 27 Mei 2025 11:06 wib.
Tampang.com | Pernah nggak sih kamu merasa kepala itu rasanya penuh banget? Bukan karena banyak ide, tapi karena pikiranmu nggak berhenti muter-muter, mikirin hal yang sama berkali-kali, menganalisis setiap detail, dan bahkan membayangkan skenario terburuk yang belum tentu terjadi. Nah, kalau kamu sering merasakan ini, kemungkinan besar kamu sedang mengalami overthinking. Rasanya memang bikin capek sendiri, karena pikiran jadi musuh terbesar yang menguras energi.

Overthinking ini sebenarnya kondisi di mana kamu terlalu banyak berpikir, menganalisis, dan memikirkan secara berlebihan suatu masalah atau situasi, baik yang sudah terjadi, sedang terjadi, atau bahkan yang baru kemungkinan akan terjadi. Misalnya, kamu habis ngobrol sama teman, terus setelahnya kamu mikirin setiap kata yang kamu ucapkan: "Aduh, tadi aku salah ngomong nggak ya?", "Dia tersinggung nggak ya?", "Mungkin aku seharusnya bilang X bukan Y." Padahal, temanmu mungkin sudah lupa kejadian itu. Atau, kamu belum dapat kerja, terus pikiranmu langsung loncat ke "Nanti gimana ya kalau nggak dapat kerja selamanya?", "Aku bakal jadi beban orang tua?", "Gimana kalau aku nggak bisa sukses?"

Masalahnya, overthinking itu jarang banget membawa solusi. Yang ada, malah bikin kamu makin pusing, cemas, dan stres. Bayangkan, energimu habis cuma buat putar-putar di kepala, padahal energi itu bisa dipakai buat mencari solusi atau melakukan hal yang lebih produktif. Ini jelas-jelas mengganggu kesehatan mental kita. Lama-lama, overthinking bisa memicu kecemasan berlebihan, insomnia, bahkan depresi.

Kenapa sih kita sering overthinking? Banyak faktornya. Bisa jadi karena kita punya karakter perfeksionis, ingin segala sesuatu sempurna. Atau, kita punya pengalaman buruk di masa lalu yang membuat kita jadi selalu waspada dan takut salah. Media sosial juga bisa jadi pemicu, karena kita sering membandingkan diri dengan orang lain dan jadi merasa kurang. Tekanan hidup, ekspektasi dari lingkungan, sampai ketidakpastian masa depan juga bisa jadi beban pikiran yang memicu overthinking.

Lalu, gimana dong caranya biar nggak terus-terusan terjebak dalam lingkaran overthinking ini? Pertama, sadari bahwa kamu sedang overthinking. Ini langkah awal yang penting. Begitu kamu sadar, coba tarik napas dalam-dalam. Kedua, alihkan perhatian. Kalau pikiranmu mulai muter-muter, coba lakukan aktivitas lain yang membutuhkan fokus, seperti membaca buku, berolahraga, mendengarkan musik, atau ngobrol sama teman tentang hal lain. Intinya, "putuskan" alur pikiran negatif itu.

Ketiga, belajar untuk menerima ketidakpastian. Nggak semua hal bisa kita kendalikan, dan nggak semua pertanyaan punya jawaban instan. Terkadang, kita harus belajar melepaskan dan percaya bahwa semua akan baik-baik saja. Keempat, fokus pada apa yang bisa kamu kendalikan. Daripada mikirin hal yang belum terjadi, mending fokus ke tindakan yang bisa kamu lakukan sekarang untuk memperbaiki keadaan. Kelima, coba tuliskan pikiranmu. Menuliskan apa yang ada di kepala bisa membantu kamu melihatnya dari sudut pandang yang berbeda dan mengurai benang kusut dalam pikiranmu.

Terakhir, dan ini penting banget, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional kalau overthinking-mu sudah sangat mengganggu kualitas hidup. Terapis atau psikolog bisa memberikan strategi dan teknik yang lebih spesifik untuk membantumu mengatasi overthinking. Ingat, tujuan kita adalah punya damai dalam kepala, bukan malah terjebak dalam pusaran pikiran yang bikin capek. Mari tenangin diri dan stop overthinking, karena hidup terlalu singkat untuk dihabiskan hanya dengan berpikir berlebihan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved