Sumber foto: Google

Oksigen Lautan Menyusut Karena Aktivitas Manusia

Tanggal: 20 Sep 2024 21:11 wib.
Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) baru-baru ini mengungkapkan data mengejutkan terkait penurunan kadar oksigen di lautan dunia. Menurut laporan terbaru dari UNESCO, oksigen di lautan dunia telah menyusut sebesar 2 persen. Penyusutan oksigen tersebut tak lepas dari berbagai aktivitas manusia, yang berdampak negatif terhadap lingkungan.

Menurunnya kadar oksigen di lautan memiliki dampak serius terhadap kehidupan laut dan ekosistemnya. Kita semua tahu bahwa oksigen sangat penting bagi kehidupan di laut, tanpa oksigen, kehidupan laut akan terganggu hingga pada tingkat yang mengkhawatirkan. UNESCO mencatat bahwa penurunan oksigen di lautan merupakan ancaman nyata bagi spesies laut dan ekosistemnya.

Salah satu faktor utama penyebab menurunnya kadar oksigen di lautan adalah aktivitas manusia. Berbagai kegiatan industri seperti pembuangan limbah dan polusi, pertambangan laut yang tidak terkendali, serta deforestasi di sekitar wilayah pantai semuanya berkontribusi terhadap penurunan kadar oksigen di lautan. Limbah industri dan pertanian yang terbuang ke laut menyebabkan eutrofikasi, di mana kadar nutrien dan alga berlebihan yang mengakibatkan berkurangnya kadar oksigen di dalam air laut.

Selain itu, perubahan iklim juga menjadi faktor utama penyebab menurunnya kadar oksigen di lautan. Peningkatan suhu laut dan tingkat asam menjadi ancaman serius bagi proses oksigenasi di lautan. Lautan yang hangat akan mengurangi kemampuan air untuk menyerap oksigen, sedangkan tingkat asam yang tinggi dapat mengganggu proses fotosintesis fitoplankton, yang merupakan salah satu sumber utama oksigen di laut.

Dampak dari penurunan kadar oksigen di lautan sangatlah serius. Banyak spesies laut akan kesulitan bertahan hidup, terutama spesies yang tinggal di dasar laut. Keanekaragaman hayati laut pun akan terganggu, dan mata pencaharian nelayan juga akan terancam. Selain itu, penurunan kadar oksigen di lautan juga dapat menyebabkan munculnya "zona mati" di beberapa wilayah laut, di mana kehidupan laut tidak dapat bertahan.

Untuk mengatasi penurunan kadar oksigen di lautan, langkah-langkah pengelolaan yang cepat dan tepat sangat diperlukan. Upaya untuk mengurangi limbah industri dan pertanian yang masuk ke laut perlu diperketat. Pengelolaan sumber daya laut yang berkelanjutan juga menjadi kunci dalam menjaga ekosistem laut tetap seimbang. Selain itu, penanganan perubahan iklim juga perlu menjadi prioritas untuk mencegah penurunan kadar oksigen di lautan.

Dengan menyadari dampak serius dari penurunan kadar oksigen di lautan, diharapkan bahwa tindakan kolektif dari masyarakat, pemerintah, dan pengusaha dapat dilakukan secara bersama-sama. Kehidupan laut merupakan bagian integral dari ekosistem global, dan perlindungan terhadap lautan adalah tanggung jawab bersama untuk mewariskan planet bumi yang lebih baik kepada generasi mendatang.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved