Naik Jadi Level Awas, Warga Diminta Siaga Letusan Gunung Ibu di Halmahera
Tanggal: 16 Jan 2025 20:17 wib.
Badan Geologi Kementerian ESDM meningkatkan status Gunung Ibu di Halmahera, Maluku Utara, dari Siaga ke Awas (Level IV) pada Rabu (15/1/2025). Peningkatan status ini dilakukan akibat adanya peningkatan aktivitas vulkanik yang signifikan sejak awal Januari 2025. Langkah ini mengimbau masyarakat dan wisatawan untuk lebih waspada terhadap potensi bahaya erupsi.
Gunung Ibu telah menunjukkan peningkatan aktivitas yang mengkhawatirkan, termasuk letusan kecil yang terus menerus dan lontaran material vulkanik. Badan Geologi mencatat bahwa letusan-letusan ini mengindikasikan potensi erupsi yang lebih besar dalam waktu dekat. Oleh karena itu, keputusan untuk meningkatkan status gunung menjadi Awas diambil guna melindungi masyarakat dari ancaman bahaya.
Kementerian ESDM melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengimbau warga untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah Gunung Ibu. Selain itu, ada larangan sektoral hingga enam kilometer ke arah bukaan kawah utara, yang menjadi jalur aliran material vulkanik jika terjadi letusan besar.
Dengan naiknya status Gunung Ibu menjadi Awas, warga di sekitar wilayah terdampak diminta untuk meningkatkan kewaspadaan. Masyarakat diminta untuk selalu mengenakan masker guna melindungi diri dari paparan abu vulkanik yang dapat membahayakan kesehatan. Selain itu, pemerintah setempat bersama dengan pihak terkait telah menyiapkan langkah-langkah evakuasi jika situasi semakin memburuk.
Kepala PVMBG juga mengingatkan warga untuk mematuhi semua arahan dari pemerintah daerah dan tim tanggap darurat. "Prioritas utama kami adalah keselamatan warga. Oleh karena itu, kami meminta masyarakat untuk mengikuti instruksi dan tetap tenang," ujarnya.
Pemerintah daerah Halmahera Utara bersama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah berkoordinasi untuk mempersiapkan kebutuhan logistik dan tempat evakuasi sementara. Posko darurat telah didirikan di beberapa lokasi strategis untuk memantau situasi dan memberikan bantuan cepat kepada masyarakat yang membutuhkan.
Sementara itu, Badan Geologi terus memantau aktivitas Gunung Ibu secara intensif melalui alat-alat pemantauan seismik dan visual. Data yang diperoleh akan menjadi dasar untuk mengambil tindakan lebih lanjut guna mencegah korban jiwa dan kerusakan yang lebih besar.
Wisatawan yang berada di sekitar kawasan Gunung Ibu juga diminta untuk segera meninggalkan area berbahaya dan menghindari aktivitas wisata di zona rawan bencana. "Ini adalah situasi serius, dan keselamatan harus menjadi prioritas utama," ujar perwakilan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Masyarakat yang tinggal di luar radius berbahaya diminta untuk tetap waspada terhadap potensi hujan abu yang dapat mencapai wilayah mereka. Disarankan untuk menyimpan persediaan air bersih dan masker pelindung untuk mengurangi dampak abu vulkanik.
Peningkatan status Gunung Ibu menjadi Awas menunjukkan urgensi bagi masyarakat untuk bersiap menghadapi kemungkinan erupsi yang lebih besar. Pemerintah bersama lembaga terkait terus berupaya memberikan informasi terkini dan bantuan kepada warga terdampak. Dengan mengikuti arahan dan tetap siaga, diharapkan dampak dari letusan Gunung Ibu dapat diminimalkan.