Sumber foto: BBC.com

Miliuner Usia 29 Tahun Pilih Tak Punya Rumah, Uangnya Buat Apa?

Tanggal: 13 Sep 2024 16:34 wib.
Timothy Armoo, seorang miliuner berusia 29 tahun, berhasil mencapai kesuksesan yang luar biasa melalui kesuksesan firma pemasaran yang ia dirikan, Fanbytes. Meskipun memiliki kekayaan berlimpah, Armoo memilih untuk tidak memiliki rumah sendiri. Sebagai gantinya, ia memilih untuk mengalokasikan sebagian dari kekayaannya untuk investasi, mulai dari bisnis buah eksotis di Afrika hingga mendanai penjualan tambang litium.

Kesuksesan Armoo terwujud ketika Fanbytes berhasil dijual ke agensi pemasaran digital Brainlabs pada Mei 2022. Armoo mengungkapkan kepada CNBC Make It bahwa ia sebenarnya tidak memiliki rumah atau properti baik untuk keperluan tinggal maupun komersialnya. Menurutnya, kebanyakan orang melihat properti sebagai sarana untuk membangun kekayaan, tetapi ia menggunakan bisnis sebagai cara untuk memperoleh kekayaan. Armoo juga mencatat bahwa ia tidak memiliki keluarga atau pasangan saat ini, sehingga baginya tidak ada alasan untuk memiliki rumah.

Armoo memprediksi bahwa keputusannya untuk tidak memiliki properti akan diikuti oleh miliuner muda lainnya, yang mungkin lebih memilih untuk bepergian dan menjelajahi dunia daripada terikat dengan kepemilikan properti. Hal ini tampaknya menjadi pilihan yang memungkinkan bagi mereka yang tidak memiliki tanggungan finansial tambahan.

Selain itu, Armoo juga mencatat bahwa ia kurang cenderung untuk membeli barang-barang mewah seperti yang biasanya dilakukan oleh teman-temannya. Menurutnya, terdapat hal-hal yang lebih penting, di mana kita perlu meninjau aturan-aturan yang biasa kita ikuti dalam menjalani hidup. Armoo menegaskan bahwa kita perlu bertanya pada diri sendiri, mengapa kita melakukan hal-hal tersebut, termasuk dalam hal memilih karier, mengelola uang, dan melakukan investasi.

Adapun alokasi investasi Armoo termasuk dalam reksadana indeks dan berbagai saham, termasuk di antaranya Shopify dan Cloudflare. Ia mencatat bahwa ia memiliki dua kelompok investasi, yang satu sangat aman seperti dana indeks, uang tunai berlebihan, obligasi, dan surat utang, sedangkan kelompok lainnya bersifat lebih eksotis.

Berbagai investasi yang dilakukan oleh Armoo terbilang tidak umum, antara lain pembiayaan bisnis alpukat, kedelai, dan mangga di Kenya, Angola, dan Tanzania, yang pada akhirnya memasok supermarket di Eropa. Semua investasi ini menunjukkan kesadaran Armoo terhadap pentingnya alokasi dana untuk proyek-proyek yang mampu memberikan dampak positif dalam jangka panjang.

Kesuksesan Armoo dalam dunia bisnis dan investasi menunjukkan bahwa ada banyak narasi keberhasilan yang bisa terjadi di luar kepemilikan properti, dan bahwa pilihan-pilihan lain dalam mengelola kekayaan juga dapat menjadi alternatif yang menarik. Hal ini juga menunjukkan betapa pentingnya untuk menjelajahi berbagai kesempatan investasi yang ada di luar sana.

Berdasarkan kisah sukses yang Armoo alami, generasi muda dapat mempertimbangkan alternatif lain dalam mengalokasikan kekayaan dan mendapatkan inspirasi untuk mempertimbangkan pilihan-pilihan yang diluar kebiasaan dalam merencanakan keuangan dan investasi. Dengan demikian, Armoo menjadi contoh yang menginspirasi bagi banyak orang, terutama para generasi muda yang tengah merintis karier dan merencanakan keuangan mereka.

Kisah sukses ini juga menjadi pelajaran bahwa kepemilikan properti bukanlah satu-satunya jalur untuk membangun kekayaan, dan bahwa pengalokasian kekayaan untuk berbagai investasi yang memiliki dampak jangka panjang juga memiliki makna yang signifikan.

 

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved