Meteorit Alien di Dasar Pasifik: Bukti Kunjungan Makhluk Cerdas dari Luar Angkasa?
Tanggal: 16 Mar 2025 14:04 wib.
Tampang.com | Bukti bahwa alien pernah mengunjungi Bumi kembali mencuat berkat penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti dari Harvard University. Penelitian ini terfokus pada sebuah penemuan yang menghebohkan; bagian dari sebuah objek luar angkasa yang berhasil jatuh ke dasar Samudra Pasifik.
Objek tersebut dikenal sebagai "IM1," yang diduga merupakan pecahan meteor alien yang jatuh ke Bumi pada tahun 2014. Dikutip dari Futurism pada 10 Maret 2025, tim peneliti yang diketuai oleh Avi Loeb menjelaskan bahwa objek ini sebagian besar diyakini berasal dari luar Tata Surya dan dapat mewakili teknologi yang dimiliki oleh peradaban alien.
Pada bulan Juni 2023, Loeb dan timnya melakukan ekspedisi ke dasar laut, dilengkapi dengan peralatan canggih yang dirancang untuk mengais material dari dasar lautan. Pada tanggal 21 Juni 2023, mereka berhasil menemukan pecahan-material berbentuk spherules, yang merupakan campuran dari unsur-unsur besi, magnesium, dan titanium. Ketiga unsur tersebut merupakan karakteristik khas yang biasanya ditemukan pada meteorit maupun asteroid, sehingga penemuan ini semakin memperkuat hipotesis bahwa IM1 adalah sebuah objek luar angkasa yang patut diperhatikan.
Dalam catatan yang dipublikasikan oleh Futurism, tim tidak hanya menemukan bahan-bahan kimiawi tersebut tetapi juga menyadari bahwa material yang ditemukan di dasar Samudra Pasifik ini diperkirakan berasal dari objek yang meledak dengan kekuatan luar biasa. Namun, penemuan ini tidak berjalan mulus. Sejumlah ilmuwan lain menyatakan skeptisisme terhadap klaim ini.
Marc Fries, seorang kurator debu kosmik di NASA, menegaskan bahwa pecahan tersebut bisa jadi adalah hal yang umum dan tidak ada yang istimewa. Ia menjelaskan bahwa material seperti itu bisa berasal dari banyak sumber, mulai dari knalpot mobil, rem kendaraan, hingga aktivitas vulkanik yang mungkin terjadi di daerah tersebut.
Meskipun adanya skeptisisme tersebut, Loeb tetap kokoh pada pendapatnya. Dia meyakini bahwa penelitian lebih dalam di masa mendatang sangat penting untuk mengungkap misteri ini. Menariknya, Loeb sudah memiliki pengalaman sebelumnya dalam menangani objek luar angkasa, termasuk penemuan objek misterius bernama Oumuamua pada tahun 2017, yang saat itu ia juga sebut sebagai indikasi adanya teknologi alien.
Ada dua alasan utama yang dapat menjelaskan keyakinan Loeb terhadap objek IM1 ini. Yang pertama adalah kecepatan bergerak objek tersebut, yang, menurut penghitungan Loeb, terbang lebih cepat dari 95% bintang-bintang yang ada di sekitarnya. Kecepatan yang signifikan ini diyakini menjadi tanda bahwa IM1 adalah objek antar-bintang—sesuatu yang bersumber dari luar Tata Surya.
Alasan kedua adalah pengamatan bahwa meteor IM1 tetap utuh saat berhasil menembus atmosfer Bumi. Menariknya, objek ini tidak hancur lebur meskipun harus melewati lapisan atmosfer yang sangat padat. Fakta ini menunjukkan bahwa material yang membentuk objek tersebut kemungkinan merupakan material yang jauh lebih kuat dibandingkan dengan material umumnya, seperti baja.
Berdasarkan perhitungan Loeb dan timnya, potensi bahwa IM1 adalah objek antar-bintang mencapai 99,999%. Ini menjadikannya sebagai objek antar-bintang ketiga yang pernah teridentifikasi setelah Oumuamua dan komet Borisov. Menurut rincian yang tertulis dalam artikel di Medium oleh Loeb, timnya berhasil menemukan partikel bulat kecil berukuran 0,3 milimeter. Partikel tersebut diambil dari wilayah yang diduga dilalui oleh meteorit IM1.
Selanjutnya, Loeb menjelaskan tentang komposisi material yang ditemukan, yang terdiri dari mayoritas besi, dengan sejumlah magnesium dan titanium, tetapi tanpa kehadiran nikel. Komposisi ini dianggap aneh bila dibandingkan dengan logam yang sering dihasilkan oleh aktivitas manusia atau meteorit serta sumber astrofisik lainnya yang sudah dikenal.
Material ini kini berada dalam pengawasan serta analisis lebih lanjut di Observatorium Harvard. Di sini, mereka dapat menggunakan spektrometer untuk mendalami urutan isotop yang ada di dalamnya. Melalui analisis proporsi dan komparasi dengan berbagai meteorit lainnya, tim dapat menegaskan apakah IM1 merupakan objek antar-bintang atau tidak. Apabila terbukti demikian, maka hal ini akan menambah daftar penting benda luar angkasa yang pernah terdeteksi.
Lebih dari sekedar penemuan fisik, penelitian Loeb mengundang berbagai pertanyaan tentang asal-usul dan eksistensi makhluk cerdas di luar Bumi. Dengan luasnya alam semesta yang masih sebagian besar misterius, penemuan ini menjadi langkah awal yang menarik dalam pemahaman kita mengenai kemungkinan adanya kehidupan luar angkasa dan interaksi mereka dengan planet kita. Penelitian lebih lanjut tentu akan memberikan wawasan yang lebih lengkap dan dalam terkait dengan aspek ini.