Menlu Retno Marsudi Dorong Reformasi Sistem Multilateral
Tanggal: 26 Sep 2024 11:12 wib.
Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, tengah aktif menghadiri serangkaian agenda di Markas Besar PBB di New York, Amerika Serikat. Salah satu fokus utama dari kehadirannya adalah untuk mendorong reformasi sistem multilateral, khususnya terkait dengan Dewan Keamanan PBB.
Dalam pertemuan tersebut, Menlu Retno memberikan pandangan bahwa perubahan dalam tatanan global menuntut adanya penyesuaian dalam sistem multilateral, termasuk dalam hal pembaharuan Dewan Keamanan PBB. Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB periode 2019-2020 turut berkomitmen untuk turut serta dalam upaya reformasi tersebut.
Dalam forum internasional tersebut, Menlu Retno juga turut berbicara di pertemuan terkait hak perempuan di Afghanistan. Retno Marsudi menegaskan pentingnya inklusi perempuan dalam segala aspek kehidupan masyarakat, termasuk dalam proses perdamaian dan rekonstruksi pasca-konflik. Dukungan penuh terhadap hak perempuan menjadi komitmen utama Indonesia, yang saat ini menjadi anggota Dewan Hak Perempuan PBB.
Selain itu, Retno Marsudi juga hadir di pertemuan Gerakan Non Blok. Dalam forum yang diikuti oleh lebih dari 120 negara ini, Menlu Retno menekankan pentingnya solidaritas antar negara-negara anggota di tengah dinamika politik global saat ini.
Reformasi sistem multilateral, terutama Dewan Keamanan PBB, menjadi agenda utama dalam kunjungan Menlu Retno. Indonesia memandang bahwa perubahan dalam tatanan global telah menimbulkan ketimpangan dan ketidakadilan dalam mekanisme pengambilan keputusan di tingkat internasional. Oleh karena itu, upaya untuk melakukan reformasi sistem multilateral menjadi penting guna mencapai tata kelola global yang lebih adil dan demokratis.
Pada kesempatan tersebut, Retno Marsudi kembali menegaskan komitmen Indonesia dalam menjalankan peran konstruktif sebagai anggota Dewan Keamanan PBB. Dalam konteks inilah, Indonesia berharap agar perubahan dalam struktur dan prosedur Dewan Keamanan dapat memperhatikan kepentingan seluruh negara anggota, tidak hanya yang memiliki kekuatan politik maupun ekonomi.
Sebagai negara yang konsisten mendorong perdamaian dan ketertiban dunia, Indonesia terus berupaya aktif dalam memperjuangkan reformasi sistem multilateral. Melalui peran aktif dalam forum internasional, seperti yang dilakukan oleh Menlu Retno Marsudi, Indonesia ingin memberikan kontribusi nyata untuk menciptakan sistem multilateral yang lebih seimbang dan inklusif.
Kehadiran Menlu Retno Marsudi dalam serangkaian agenda internasional di Markas Besar PBB tersebut menandakan komitmen Indonesia untuk terus berperan aktif dalam upaya mencapai tatanan global yang lebih adil dan demokratis. Reformasi sistem multilateral, khususnya terkait dengan Dewan Keamanan PBB, menjadi prioritas utama yang diusung Indonesia dalam menjalankan diplomasi luar negeri.
Dalam era dinamika politik global saat ini, upaya untuk mencapai perubahan yang substansial dalam tatanan internasional menjadi semakin penting. Dengan komitmen dan kerja sama antar negara-negara anggota, diharapkan reformasi sistem multilateral yang diusung oleh Menlu Retno Marsudi dan Indonesia dapat menjadi langkah awal menuju kepada tatanan global yang lebih adil dan stabil bagi seluruh negara di dunia.