Menhub Usul PNS-Pegawai BUMN WFA Mulai 24 Maret Biar Arus Mudik Lancar
Tanggal: 19 Feb 2025 18:25 wib.
Tampang.com | Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi kembali mengusulkan kebijakan Work from Anywhere (WFA) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pegawai BUMN untuk mengurangi kepadatan lalu lintas menjelang mudik Lebaran 2025.
Usulan ini disampaikan karena tingginya mobilitas masyarakat yang tidak hanya akan mudik Lebaran, tetapi juga berlibur karena momen ini berdekatan dengan Hari Raya Nyepi. Jika diterapkan, kebijakan WFA akan dimulai pada 24 Maret 2025, atau sekitar dua minggu sebelum Lebaran.
Mudik Lebaran selalu menjadi momen tahunan yang ditandai dengan lonjakan jumlah kendaraan di jalan raya. Kemacetan parah terjadi di jalur utama seperti Tol Trans Jawa, Pantura, dan jalur selatan Jawa, serta jalan utama di Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi.
Dengan menerapkan WFA lebih awal, pemerintah berharap bisa:
Mengurangi kepadatan kendaraan di tanggal-tanggal puncak arus mudik.
Membagi arus perjalanan agar tidak menumpuk pada H-3 dan H-2 Lebaran.
Meminimalisir risiko kecelakaan akibat kepadatan lalu lintas yang ekstrem.
“Pola pergerakan pemudik terus meningkat setiap tahun. Dengan memberikan opsi WFA lebih awal, pegawai BUMN dan ASN dapat mudik lebih cepat, sehingga tidak terjadi penumpukan di tanggal puncak,” ujar Menhub Dudy Purwagandhi dalam keterangannya.
Potensi Manfaat dan Tantangan WFA bagi ASN dan Pegawai BUMN
Manfaat WFA bagi Kelancaran Mudik
Mengurangi kepadatan di jalan raya pada puncak arus mudik.
Membantu distribusi perjalanan lebih merata sehingga jalur darat, laut, dan udara tidak terlalu penuh dalam waktu bersamaan.
Memungkinkan pemudik bepergian lebih fleksibel, sehingga lebih nyaman dan aman.
Tantangan Pelaksanaan WFA
Tidak semua pekerjaan bisa dilakukan secara remote, terutama yang berhubungan dengan pelayanan publik secara langsung.
Potensi penyesuaian operasional di instansi pemerintah dan BUMN, karena tidak semua sektor dapat berjalan optimal dalam sistem WFA.
Perlu pengawasan ketat agar tidak ada penyalahgunaan kebijakan ini oleh ASN dan pegawai BUMN.
Menhub Dudy mengatakan bahwa koordinasi dengan instansi terkait akan terus dilakukan agar kebijakan ini berjalan efektif. “Kami sedang menggodok regulasinya agar tetap produktif dan tetap bisa membantu mengurangi kepadatan arus mudik,” tambahnya.
Wacana WFA ini mendapat beragam tanggapan dari masyarakat. Banyak yang mendukung kebijakan ini, terutama para pekerja yang ingin mudik lebih awal tanpa harus berdesakan di jalan raya.
Namun, ada juga yang mengingatkan agar kebijakan ini tidak mengganggu layanan publik yang harus tetap berjalan, terutama instansi pemerintahan yang melayani masyarakat secara langsung.
Usulan Menhub untuk menerapkan WFA bagi ASN dan pegawai BUMN mulai 24 Maret 2025 bertujuan untuk mengurai kepadatan arus mudik dan meminimalisir kemacetan ekstrem yang sering terjadi menjelang Lebaran.
Jika kebijakan ini disetujui dan diterapkan secara efektif, diharapkan bisa memberikan perjalanan mudik yang lebih nyaman, aman, dan lancar bagi masyarakat. Bagaimana menurut kamu? Apakah WFA ini bisa menjadi solusi efektif untuk mengatasi kemacetan mudik tahun ini?