Sumber foto: Google

Menghadapi PHK: Strategi Pekerja Paruh Baya untuk Bangkit Kembali

Tanggal: 10 Mei 2025 08:35 wib.
Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) yang melanda berbagai sektor di Indonesia telah menimbulkan kekhawatiran, terutama bagi pekerja paruh baya. Banyak yang merasa bahwa usia menjadi hambatan dalam mencari pekerjaan baru. Namun, menurut konsultan karier Ina Liem, usia bukanlah satu-satunya faktor yang dipertimbangkan perusahaan dalam proses perekrutan.

Ina Liem menekankan bahwa perusahaan tidak selalu mengutamakan pekerja dari generasi muda, seperti Gen Z. Sebaliknya, perusahaan mencari kandidat yang memiliki kombinasi pengalaman, keterampilan, dan sikap kerja yang positif. Oleh karena itu, pekerja paruh baya memiliki peluang yang sama untuk diterima, asalkan mereka mampu menunjukkan nilai tambah yang dimiliki.

Salah satu hal yang perlu diperhatikan oleh pekerja yang terkena PHK adalah durasi kerja di perusahaan sebelumnya. Menurut Ina, terlalu sering berpindah pekerjaan dalam waktu singkat dapat menimbulkan pertanyaan tentang kemampuan berkolaborasi dan komitmen karyawan. Namun, jika karyawan menunjukkan kinerja yang luar biasa dalam waktu singkat, mereka mungkin akan direkrut oleh perusahaan lain tanpa harus menunggu lama. 

Bagi pekerja paruh baya, penting untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi dan tren industri. Mengikuti pelatihan atau kursus untuk meningkatkan keterampilan digital dapat menjadi nilai tambah yang signifikan. Selain itu, membangun jaringan profesional melalui platform seperti LinkedIn dapat membuka peluang kerja baru.

Dalam proses pencarian kerja, pekerja perlu menyesuaikan resume dan surat lamaran sesuai dengan posisi yang dilamar. Menyoroti pencapaian dan kontribusi yang relevan dengan kebutuhan perusahaan akan meningkatkan peluang untuk dipanggil wawancara. Selain itu, menunjukkan sikap positif dan fleksibilitas dalam menghadapi perubahan akan menjadi nilai tambah di mata perekrut.

Pekerja yang terkena PHK juga disarankan untuk tidak terlalu lama menganggur. Mengisi waktu dengan kegiatan produktif, seperti menjadi relawan atau mengikuti proyek lepas, dapat menunjukkan inisiatif dan semangat kerja yang tinggi. Hal ini juga dapat menambah pengalaman dan memperluas jaringan profesional.

Terakhir, penting bagi pekerja untuk menjaga kesehatan mental dan fisik selama masa transisi ini. Menghadapi PHK bukanlah hal yang mudah, namun dengan sikap positif dan strategi yang tepat, pekerja paruh baya dapat bangkit kembali dan menemukan peluang kerja yang sesuai dengan kemampuan dan pengalaman mereka.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved