Mengenal Pohon "Penghasil" Madu Hutan yang Menjulang hingga 88 Meter
Tanggal: 27 Jun 2024 17:15 wib.
Pada tanggal 20 Juni 2024, seorang warganet membagikan video yang menunjukkan seorang pemanen madu lebah hutan memanjat pohon tinggi untuk mengumpulkan madu lewat akun media sosialnya di Twitter @ebe_ganzo. Menurutnya, pohon yang digunakan untuk sarang lebah madu dapat dihargai ratusan juta jika dijual di wilayah Aceh dan sekitarnya. Pohon tersebut tidak untuk ditebang melainkan dibiarkan tumbuh untuk kemudian madu dari lebah yang bersarang di dahannya dipanen berkala.
Pohon yang dimaksud adalah pohon sialang penghasil madu hutan. Menurut ahli entomologi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Hari Purwanto, lebah madu memang dapat bersarang di pepohonan tinggi. Ada beberapa jenis lebah madu yang suka bersarang di tempat terbuka, salah satunya adalah Apis dorsata. Tidak ada jenis pohon tertentu yang menjadi sarang lebah madu, namun biasanya lebah madu akan tinggal di dahan pohon menggeris atau Koompassia excelsa yang dapat tumbuh mencapai 88 meter. Meskipun lebah madu sering bersarang di pohon sialang, tawon gung juga kerap ditemukan bersarang di pohon sawit.
Para pemanen madu akan memanjat pepohonan menuju sarang lebah tersebut seperti di pohon sialang. Satu pohon sialang dapat menghasilkan madu sebanyak 500 kilogram hanya dalam satu kali panen dengan harga satu kilogram madu hutan berkisar antara Rp 60.000 hingga Rp 120.000. Hal ini menjadikan pohon sialang sebagai lahan investasi yang menjanjikan bagi para pemiliknya.
Namun, perlu diingat bahwa pohon sialang dilindungi oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), dan ada sanksi yang keras bagi pelaku penumbangan dan perusakan pohon sialang. Lembaga Adat Melayu Riau (LAM) Riau, Kabupaten Pelalawan pun menerbitkan aturan perlindungan tersebut dalam Fatwa Adat Nomor 3 tahun 2021. Jadi, perlu kesadaran kolektif untuk melindungi pohon sialang agar keberadaannya tetap terjaga.
Dalam proses panen madu hutan, petani madu hutan juga harus memperhatikan faktor keberlanjutan. Pengelolaan yang baik dari pemanenan madu hutan juga sangat penting untuk menjaga keberlangsungan pohon sialang dan populasi lebah madu.
Secara keseluruhan, pengenalan dan pemahaman tentang pohon sialang sebagai penghasil madu hutan yang menjulang hingga 88 meter menjadi penting baik dari segi keberlangsungan alam maupun dari potensi pasarnya. Kesadaran kolektif untuk melindungi pohon sialang dan keberlanjutan dalam pemanenan madu hutan perlu ditingkatkan untuk memastikan keberadaannya tetap terjaga di masa depan.
Demi keberlangsungan pohon sialang dan kelangsungan hidup lebah madu, upaya perlindungan dan pengelolaan yang baik dari semua pihak menjadi sangat penting. Selain itu, peningkatan pemahaman dan kesadaran akan manfaat ekonomi yang dihasilkan dari pohon sialang juga perlu ditekankan agar para pemangku kepentingan dapat berperan aktif dalam menjaga kelestarian pohon tersebut. Semoga pohon sialang dan lebah madu hutan dapat terus memberikan manfaat yang besar bagi alam dan manusia.