Sumber foto: iStock

Mengapa Pesawat Komersial Menghindari Dataran Tinggi Tibet? Ini Alasannya!

Tanggal: 30 Mar 2025 12:28 wib.
Dataran Tinggi Tibet, yang sering dikenal sebagai "Atap Dunia", merupakan sebuah kawasan yang menarik perhatian banyak pelancong. Terletak di jantung Asia, daerah ini dipenuhi oleh rangkaian pegunungan yang megah dan budaya yang kaya.

Tak heran jika banyak wisatawan menjadikan Tibet sebagai salah satu destinasi impian. Namun, di balik keindahan alam yang menakjubkan ini, terdapat alasan kuat mengapa pesawat komersial cenderung menghindari wilayah ini saat menjadwalkan rute penerbangan mereka.

Menurut sumber terpercaya seperti Travel Leisure, ada dua alasan utama yang menjelaskan fenomena ini. Pertama adalah luasnya wilayah Dataran Tinggi Tibet itu sendiri, dan kedua adalah tingginya ketinggian pegunungan di kawasan tersebut beserta risiko turbulensi yang menyertainya. Mari kita telusuri lebih dalam masing-masing aspek ini.

Luas wilayah Dataran Tinggi Tibet sangatlah mencengangkan. Berdasarkan data dari NASA dan Survei Geologi Amerika Serikat, luas area ini mencapai 465 ribu mil persegi, yang setara dengan sekitar 1.204.344 kilometer persegi. Ini menjadikan Dataran Tinggi Tibet hampir empat kali lipat lebih besar dibandingkan dengan negara bagian Texas di Amerika Serikat. Dengan luas yang sedemikian besar, wilayah ini tentu memiliki topografi yang bervariasi, mulai dari dataran tinggi yang datar hingga puncak gunung yang menjulang tinggi.

Fakta menarik lainnya adalah ketinggian Dataran Tinggi Tibet yang juga tak kalah menakjubkan. Rata-rata, ketinggian daerah ini mencapai sekitar 14.800 kaki (sekitar 4.500 meter) di atas permukaan laut. Salah satu puncaknya, Gunung Everest, dikenal sebagai gunung tertinggi di dunia dengan ketinggian mencapai 29.029 kaki (8.848 meter). Semua ini berkontribusi pada citra dataran tinggi dengan ketinggian ekstrem yang ditawarkan oleh wilayah ini, yang semakin mengukuhkan sebutannya sebagai "atap dunia."

Meskipun pesawat komersial biasanya terbang pada ketinggian di atas 30.000 kaki, keberadaan Dataran Tinggi Tibet dengan ketinggian yang tinggi tetap menimbulkan kekhawatiran. Salah satu masalah utama adalah tingkat oksigen yang semakin menurun seiring dengan peningkatan ketinggian.

Dalam kondisi normal, jika sebuah pesawat mengalami dekompresi pada ketinggian jelajah, masker oksigen akan otomatis terbuka dan pesawat akan segera melakukan penurunan cepat menuju ketinggian yang lebih rendah, idealnya di bawah 10.000 kaki, di mana kadar oksigen lebih mencukupi untuk penumpang dan kru.

Lebih lanjut, pegunungan besar yang terdapat di Dataran Tinggi Tibet berpotensi menghasilkan risiko turbulensi yang tinggi. Turbulensi merupakan gerakan tak terduga dalam aliran udara yang dapat menyebabkan guncangan pada pesawat, dan sering kali membuat penumpang merasa tidak nyaman.

Kombinasi dari ketinggian, topografi, dan iklim di daerah tersebut dapat membuat pesawat berisiko mengalami turbulensi yang signifikan. Inilah alasan lainnya mengapa para pilot dan maskapai penerbangan cenderung menghindari rute lewat wilayah ini.

Selain itu, tibanya musiman angin kencang di daerah tersebut juga dapat mempengaruhi celah-celah udara yang akan dilalui pesawat, yang semakin menambah kompleksitas dalam perencanaan penerbangan. Maka dari itu, demi memastikan kenyamanan dan keselamatan penumpang, serta untuk menghindari potensi masalah teknis yang lebih besar, maskapai penerbangan memilih untuk mengalihkan jalur penerbangan mereka.

Dalam konteks ini, penting untuk menyadari bahwa meskipun teknologi penerbangan semakin maju dan pesawat modern dapat beroperasi pada ketinggian yang sangat tinggi, risiko faktor-faktor tertentu di Dataran Tinggi Tibet membuat jalur penerbangan melalui wilayah ini menjadi jarang. Masyarakat serta peneliti di bidang penerbangan terus mencari cara baru untuk meningkatkan keselamatan dalam setiap aspek penerbangan, terutama di daerah yang memiliki karakteristik geografi yang unik dan ekstrem seperti Dataran Tinggi Tibet.

Dataran Tinggi Tibet bukan hanya hanya sekadar wilayah yang memiliki pemandangan indah, tetapi juga merupakan daerah dengan tantangan yang nyata bagi industri penerbangan.

Tingginya ketinggian dan luasnya area ini memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya perencanaan rute yang bijaksana dalam dunia penerbangan. Kombinasi antara keindahan alam dan tantangan teknis menjadikan Dataran Tinggi Tibet sebagai salah satu lokasi yang terasa misterius sekaligus menarik bagi para pelancong dan profesional penerbangan. 

Dengan berbagai faktor yang ikut berperan, informasi mengenai alasan pesawat tidak berani terbang di atas Tibet ini menjadi penting untuk dipahami, terutama bagi mereka yang merencanakan perjalanan ke wilayah yang menakjubkan ini. Kecintaan akan petualangan harus tetap diimbangi dengan pengetahuan akan kondisi yang ada, sehingga perjalanan Anda ke "Atap Dunia" dapat berlangsung dengan aman dan menyenangkan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved