Sumber foto: Google

Mendagri Beberkan Kemampuan Fiskal Daerah-Daerah di Jawa Barat!

Tanggal: 20 Mei 2025 11:38 wib.
Tampang.com | Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian baru-baru ini menyoroti potensi dan kemampuan fiskal daerah-daerah di Jawa Barat, terutama dalam konteks pengembangan kawasan Rebana. Dalam acara tersebut, Tito membedah potensi tujuh daerah di Jawa Barat untuk mengembangkan investasi, yang diyakini dapat memperkuat ekonomi regional dan nasional. Kawasan Rebana, yang meliputi sejumlah kota dan kabupaten, mendapatkan perhatian khusus karena memiliki Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) atau yang lebih dikenal sebagai Bandara Kertajati di Majalengka.

Bandara Kertajati telah lama menjadi simbol harapan bagi pengembangan ekonomi di Jawa Barat. Dengan fasilitas yang modern dan strategis, bandara ini menargetkan untuk memudahkan akses transportasi, baik bagi wisatawan maupun untuk distribusi barang dan jasa. Tito mengungkapkan bahwa dengan adanya infrastruktur seperti BIJB, kawasan Rebana berpotensi menjadi pusat pertumbuhan baru bagi investasi, terhubung dengan berbagai sektor, seperti industri, pariwisata, dan perdagangan.

Dalam paparannya, Mendagri Tito Karnavian menjelaskan bahwa salah satu faktor kunci yang menyokong potensi pertumbuhan kawasan ini adalah demografi usia produktif yang tinggi. Menurut data yang tersedia, sekitar 64 persen penduduk di kawasan Rebana berada dalam usia produktif. Hal ini tentunya menjadi daya tarik tersendiri bagi investor untuk menanamkan modal mereka, mengingat ketersediaan tenaga kerja yang cukup, yang dapat memenuhi berbagai kebutuhan sektor industri. 

Memfasilitasi pertumbuhan ekonomi di kawasan ini merupakan langkah strategis pemerintah. Tito menekankan bahwa dukungan fiskal dari pemerintah daerah menjadi penting untuk menciptakan iklim yang kondusif bagi investasi. Berbagai kebijakan dan insentif yang ramah bagi investor diharapkan dapat menarik lebih banyak investasi masuk ke daerah, termasuk dalam konteks pengembangan kawasan Rebana. 

Tito Karnavian juga menyebutkan bahwa potensi alam dan keberadaan infrastruktur seperti pelabuhan dan bandara menjadi pendorong yang kuat untuk investasi. Infrastruktur yang terintegrasi akan memudahkan aksesibilitas antar daerah dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih merata. Dengan Bandara Kertajati yang berfungsi sebagai pintu gerbang utama, kawasan Rebana diharapkan dapat terhubung dengan lebih banyak pusat ekonomi di dalam maupun luar negeri.

Tak hanya itu, kehadiran sektor-sektor industri yang beragam di kawasan Rebana juga diharapkan dapat menciptakan lapangan pekerjaan yang lebih banyak bagi masyarakat setempat. Investasi yang masuk tidak hanya akan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi regional, tetapi juga mampu membangun kemandirian ekonomi di daerah tersebut. 

Salah satu alasan utama mengapa Investasi di kawasan Rebana sangat menjanjikan adalah keberadaan pelabuhan sebagai saluran distribusi barang. Dengan memanfaatkan Bandara Kertajati, barang-barang produksi dari kawasan ini dapat dengan cepat dan efisien diangkut ke berbagai tujuan baik domestik maupun internasional. Hal ini memberikan keunggulan kompetitif bagi para pelaku usaha di kawasan Rebana.

Selanjutnya, Tito juga menekankan pentingnya koordinasi antar daerah dalam pengembangan kawasan ini. Sinergitas antar pemda di sekitar Rebana akan menjadi kunci keberhasilan dalam menarik investasi dan mengembangkan potensi yang ada. Sebagai contoh, sektor pariwisata yang berpotensi di kawasan ini dapat dikembangkan secara kolektif oleh pemerintah daerah agar lebih menarik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.

Pemerintah pusat melalui Mendagri juga menyatakan komitmennya untuk mendukung pengembangan kawasan Rebana dengan memfasilitasi berbagai program dan kebijakan yang mendukung pengembangan ekonomi. Dengan adanya dukungan ini, diharapkan bisa mempercepat realisasi proyek-proyek yang ada serta memperkuat kerjasama antara pemerintah daerah dengan investor.

Namun, tantangan tetap ada. Penyusunan regulasi yang tepat dan penegakan hukum yang konsisten menjadi hal yang penting untuk memberikan rasa aman bagi para investor. Tito menekankan bahwa pemerintah ingin menciptakan suasana yang nyaman bagi investor, sekaligus menjaga kepentingan masyarakat lokal.

Dengan berbagai potensi yang dimiliki, kawasan Rebana siap bersaing dalam skala nasional maupun internasional. Semua elemen yang terlibat diharapkan dapat berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pengembangan investasi, terlebih dengan dukungan Bandara Kertajati yang diharapkan bisa menjadi ikonik dalam pengembangan kawasan ekonomi baru ini. Dalam waktu dekat, kawasan ini bisa menjadi contoh sukses bagi pengembangan ekonomi berbasis daerah di Indonesia.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved