Menag Harap Terowongan Silaturahmi Jadi Simbol Toleransi Umat Beragama
Tanggal: 13 Des 2024 18:50 wib.
Presiden Prabowo Subianto telah meresmikan Terowongan Silaturahmi, yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral di Jakarta pada tanggal 12 Desember 2024. Peresmian terowongan ini diharapkan mampu menjadi simbol bagi perbedaan keyakinan umat beragama di Indonesia, bahwa perbedaan tersebut tidak menjadi penghalang bagi persatuan bangsa.
Terowongan Silaturahmi yang menghubungkan Masjid Istiqlal, yang merupakan masjid terbesar di Indonesia, dan Gereja Katedral, merupakan salah satu langkah konkrit dalam memperkuat toleransi dan kerukunan antar umat beragama di Indonesia. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah Indonesia dalam mendorong persatuan dan kerukunan antar umat beragama, sebagai wujud nyata dari semangat Bhinneka Tunggal Ika.
Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyambut baik peresmian Terowongan Silaturahmi ini. Beliau menyatakan bahwa terowongan ini menjadi simbol konkret dari sikap saling menghormati dan toleransi antar umat beragama. Menag Nasaruddin Umar, sebagai simbol toleransi, juga menegaskan pentingnya menjaga kerukunan umat beragama demi keutuhan bangsa.
Dalam konteks keberagaman agama di Indonesia, pembangunan Terowongan Silaturahmi ini memberikan pesan penting bahwa perbedaan keyakinan tidak harus memecahbelah persatuan bangsa. Sebaliknya, keragaman itu sendiri menjadi kekuatan yang menguatkan persatuan Indonesia. Terowongan ini diharapkan juga dapat menjadi ikon bagi upaya penguatan toleransi dan kerukunan umat beragama di Indonesia.
Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia telah menghadapi tantangan dalam memperkuat toleransi dan kerukunan antar umat beragama. Berbagai upaya untuk memecahbelah persatuan dengan memanfaatkan isu agama kerap muncul. Dengan peresmian Terowongan Silaturahmi ini, diharapkan mampu memberikan pesan bahwa perbedaan keyakinan harus dilihat sebagai keniscayaan yang memperkaya bangsa, bukan sebagai sumber konflik.
Keberadaan Terowongan Silaturahmi ini juga memberikan peluang bagi umat beragama untuk melanjutkan dialog antarkeyakinan demi memperkuat toleransi dan kerukunan. Melalui dialog antarumat beragama, dimungkinkan untuk memahami perbedaan sebagai kekayaan, bukan sebagai pemisah.
Terkait dengan hal ini, Menag Nasaruddin Umar menegaskan pentingnya kerukunan umat beragama dalam menjaga persatuan bangsa. Beliau mengajak setiap individu, terutama pemuka agama, untuk terus memperkuat semangat saling menghormati dan toleransi dalam menjalani kehidupan beragama.
Dengan peresmian Terowongan Silaturahmi ini, diharapkan dapat menjadi momentum bagi masyarakat Indonesia, terutama umat beragama, untuk menjaga dan memperkuat kerukunan antarumat beragama. Hal ini sejalan dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika, bahwa dalam perbedaan ada kebersamaan dan kekuatan.
Peresmian Terowongan Silaturahmi oleh Presiden Prabowo Subianto diharapkan mampu memberikan pesan yang kuat bahwa Indonesia mampu menjaga keragaman keyakinan sebagai kekuatan dalam memperkuat persatuan. Melalui langkah konkret seperti ini, diharapkan Indonesia dapat terus menjadi contoh bagi dunia dalam membangun kerukunan antarumat beragama.
Dengan demikian, peresmian Terowongan Silaturahmi Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral diharapkan mampu menjadi titik awal bagi terciptanya lingkungan yang lebih toleran dan harmonis antar umat beragama di Indonesia.
Dengan semangat tersebut, mari kita bersama-sama memperkuat toleransi dan kerukunan antarumat beragama, sehingga Indonesia tetap menjadi negara yang damai dan sejahtera bagi seluruh rakyatnya.