Mbok Yem Meninggal Dunia Sang Legenda Puncak Lawu
Tanggal: 25 Apr 2025 11:27 wib.
Mbok Yem meninggal dunia. Kabar duka menyelimuti dunia pendakian Indonesia, khususnya para pencinta Gunung Lawu. Sosok legendaris yang selama puluhan tahun dikenal sebagai penjaga puncak Lawu, Wakiyem atau yang akrab disapa Mbok Yem, menghembuskan napas terakhirnya pada Rabu, 23 April 2025, di usia 82 tahun.
Almarhumah tutup usia di kediamannya yang terletak di Dusun Dagung, Desa Gonggang, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Kepergiannya menyisakan kesedihan mendalam bagi para pendaki yang pernah merasakan keramahan dan kehangatan di warungnya, yang berdiri kokoh di tengah kabut dan dinginnya puncak Lawu.
Mbok Yem dikenal luas sebagai pemilik warung legendaris di puncak Gunung Lawu, tepatnya di Hargo Dalem, yang berdiri sejak tahun 1980-an. Di ketinggian lebih dari 3.000 meter di atas permukaan laut, Mbok Yem dengan setia menyajikan makanan dan minuman hangat bagi para pendaki yang menempuh jalur dari Cetho maupun Cemoro Sewu.
Warung Mbok Yem bukan hanya sekadar tempat mengisi perut atau menghangatkan tubuh. Bagi banyak pendaki, tempat itu adalah simbol ketangguhan, kehangatan, dan kerendahan hati. Tak sedikit pula yang menjadikannya sebagai titik pelepas lelah sekaligus ruang kontemplasi sebelum atau sesudah menaklukkan puncak.
Di balik tubuhnya yang mungil dan usia yang semakin menua, Mbok Yem menunjukkan ketangguhan luar biasa. Ia bertahan puluhan tahun di puncak gunung, membawa sendiri logistik naik turun gunung, dan tetap melayani para pendaki dengan senyuman.
Julukan “Penjaga Puncak Lawu” tak pernah lepas darinya. Tak hanya karena ia menetap di sana selama bertahun-tahun, tapi juga karena keberadaannya memberi rasa aman dan damai bagi para pendaki yang datang dari seluruh penjuru Indonesia.
Kabar Mbok Yem meninggal dunia langsung menyebar di media sosial dan komunitas pendaki. Banyak yang menyampaikan belasungkawa mendalam, disertai kenangan pribadi mereka ketika singgah di warung Mbok Yem.
“Warungnya kecil, tapi penuh kasih dan harapan. Mbok Yem selalu jadi cahaya di tengah dinginnya malam Lawu,” tulis salah satu pengguna media sosial.
Tak sedikit pula yang mengunggah foto kenangan bersama Mbok Yem sambil mengenang momen-momen hangat yang mereka alami saat mendaki.
Kini, sang legenda telah pergi. Namun, jejaknya akan terus abadi di hati para pendaki dan di setiap jengkal tanah Gunung Lawu. Warung kecilnya yang dulu menjadi tempat bersandar, akan menjadi monumen kenangan akan sosok sederhana yang menjadi simbol kekuatan dan ketulusan.