Mau Urus Visa AS? Siap-Siap Medsos Kamu Bakla Diperiksa!
Tanggal: 23 Jun 2025 09:57 wib.
Pemerintah Amerika Serikat (AS) baru-baru ini mengumumkan kembali memproses pengajuan aplikasi visa, terutama bagi pelajar dan mahasiswa internasional. Namun, pengumuman ini datang dengan syarat yang lebih ketat. Salah satu syarat baru yang diberlakukan adalah pemeriksaan akun media sosial para pelamar visa. Tindakan ini, menurut otoritas AS, ditujukan untuk mencegah potensi ancaman terhadap keamanan negaranya.
Pengumuman resmi mengenai hal ini disampaikan oleh Departemen Luar Negeri AS melalui akun media sosial mereka pada Sabtu, 21 Juni 2025. Mereka menyatakan, “Di bawah panduan baru, kami akan melakukan pemeriksaan secara menyeluruh dan komprehensif, termasuk keberadaan (pelamar) di dunia maya.” Tindakan ini menjadikan pemeriksaan media sosial sebagai bagian integral dari proses pengajuan visa.
Bagi pelamar yang hendak menata masa depan di AS, langkah ini tentunya menimbulkan rasa khawatir. Banyak yang bertanya-tanya, apa yang sebenarnya akan dilihat oleh pihak otoritas? Pemeriksaan media sosial meliputi semua platform yang digunakan oleh pelamar, seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan lainnya. Pemerintah AS ingin mengetahui aktivitas online pelamar, termasuk postingan dan interaksi yang mungkin mencerminkan pandangan atau sikap ekstrem.
Pemeriksaan akun media sosial ini bukan hal baru secara global. Negara-negara lain juga telah menerapkan hal serupa dalam upaya meningkatkan keamanan. Namun, kebijakan yang diambil oleh pemerintah AS mendapat perhatian lebih karena jumlah pelajar internasional yang cukup besar yang ingin berkuliah di universitas-universitas ternama di negara tersebut. Pada tahun 2020, tercatat lebih dari 1 juta mahasiswa internasional yang belajar di AS, dan angka ini menunjukkan tren pertumbuhan setiap tahunnya.
Dengan memperketat syarat pemeriksaan ini, pemerintah AS berharap bisa melakukan penyaringan yang lebih baik terhadap siapa saja yang masuk ke negara mereka. Namun, langkah ini juga mendapatkan kritik dari berbagai kalangan. Banyak yang menilai bahwa memeriksa akun media sosial dapat melanggar privasi individu dan menimbulkan diskriminasi terhadap pelamar yang dianggap tidak memenuhi 'standar' tertentu.
Di sisi lain, untuk para pelamar visa, penting untuk menyadari bahwa aktivitas online mereka dapat berpengaruh besar terhadap keputusan yang diambil oleh otoritas imigrasi AS. Pelamar disarankan untuk menjaga citra diri mereka secara online dan berhati-hati dalam berinteraksi di media sosial. Postingan yang dianggap sensitif atau provokatif dapat berpotensi menjadi masalah dalam proses pengajuan visa.
Selain pemeriksaan media sosial, pelamar juga harus siap menghadapi serangkaian wawancara dan pemeriksaan latar belakang yang lebih ketat. Semua langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah AS untuk menjaga keamanan nasional di tengah meningkatnya ancaman global.
Bagi calon pelajar yang bermimpi untuk melanjutkan studi di AS, memahami dan mematuhi persyaratan baru ini sangat penting. Meskipun prosesnya mungkin terasa lebih rumit, upaya untuk mengamankan diri dan negara selalu menjadi prioritas pemerintah. Melalui langkah-langkah yang ketat ini, diharapkan bisa tercipta lingkungan yang lebih aman bagi semua pihak, baik warga negara AS maupun para pendatang yang ingin berkontribusi di sana.