Makanan Bergizi Gratis Tetap Digelar Saat Puasa Tapi Dibawa Pulang, Ada Menu Kurma
Tanggal: 29 Jan 2025 09:58 wib.
Tampang.com | Program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang selama ini berjalan sukses, akan tetap berlangsung selama bulan Ramadhan 2025. Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, dalam konferensi pers, Kamis (23/1/2025). Dalam keterangannya, Dadan memastikan bahwa meskipun formatnya disesuaikan dengan situasi bulan puasa, tujuan utama program ini untuk meningkatkan asupan gizi masyarakat tetap terjaga.
Menu Spesial Ramadhan: Susu, Kurma, dan Buah
Selama Ramadhan, menu MBG akan sedikit berbeda dari hari-hari biasanya. Dadan menjelaskan, makanan yang disediakan akan lebih fokus pada kebutuhan berbuka puasa.
"Jadi, bentuk makanannya tidak berupa masakan segar seperti biasa, tetapi kami akan siapkan makanan-makanan bergizi yang cocok untuk berbuka. Contohnya susu, kurma, dan buah," ujarnya.
Menurutnya, penyesuaian menu ini dilakukan untuk mendukung kebutuhan nutrisi masyarakat saat menjalankan ibadah puasa. Susu sebagai sumber protein dan kurma yang kaya energi menjadi pilihan ideal untuk berbuka dengan sehat.
Pola Distribusi Disesuaikan dengan Tempat
Dadan juga mengungkapkan bahwa pola distribusi makanan bergizi akan berbeda tergantung pada lokasi penerima program. Di pesantren, misalnya, makanan bergizi disediakan langsung menjelang waktu berbuka.
“Untuk satuan pelayanan makan makanan bergizi di pesantren, makanan akan disajikan saat waktu berbuka puasa,” jelasnya.
Sementara itu, bagi siswa yang menerima manfaat program di sekolah, makanan bergizi akan diberikan untuk dibawa pulang. Dengan cara ini, siswa bisa menikmatinya bersama keluarga di rumah saat berbuka.
"Namun, bagi yang mungkin di sekolah, makanannya dibawa pada saat pulang sekolah," tambah Dadan.
Tetap Fokus pada Gizi Masyarakat
Program MBG ini telah menjadi salah satu inisiatif pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan asupan gizi masyarakat, terutama pada kelompok rentan seperti anak-anak sekolah dan santri di pesantren. Selama Ramadhan, program ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan gizi penerima manfaat tanpa mengurangi keberkahan bulan suci.
"Meski sedang menjalankan puasa, kebutuhan nutrisi tetap harus terpenuhi, terutama bagi anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan. Ini menjadi prioritas kami,” tegas Dadan.
Mendukung Ketahanan Pangan Nasional
Selain menyediakan makanan bergizi secara gratis, program MBG juga dirancang untuk mendukung ketahanan pangan nasional. Sebagian besar bahan makanan yang digunakan dalam program ini bersumber dari petani lokal, sehingga turut memberikan dampak positif pada perekonomian masyarakat.
“Ini adalah bentuk sinergi antara program pemerintah dan kesejahteraan masyarakat secara luas. Selain meningkatkan gizi penerima manfaat, kita juga mendukung para petani lokal,” ujar Dadan.
Respon Positif dari Masyarakat
Masyarakat menyambut positif keberlanjutan program ini selama bulan Ramadhan. Banyak yang mengapresiasi langkah pemerintah dalam menjaga kebutuhan gizi meski situasi berpuasa membutuhkan penyesuaian.
“Kurma dan susu itu sangat pas untuk berbuka puasa. Program ini benar-benar membantu kami yang punya keterbatasan ekonomi,” kata Ani, seorang ibu rumah tangga penerima manfaat MBG.
Harapan untuk Keberlanjutan Program
Keberhasilan program MBG selama bulan puasa diharapkan menjadi inspirasi bagi pemerintah daerah lainnya untuk mengadopsi inisiatif serupa. Dengan dukungan berbagai pihak, diharapkan tidak ada lagi masyarakat yang kekurangan asupan gizi, baik di bulan Ramadhan maupun di hari-hari biasa.
"Ini bukan hanya tentang memberi makanan, tetapi juga memastikan bahwa semua orang punya kesempatan untuk hidup sehat dan berenergi, apalagi di bulan suci," tutup Dadan.
Program MBG membuktikan bahwa perhatian terhadap kebutuhan gizi masyarakat tetap bisa berjalan meskipun dalam situasi khusus seperti Ramadhan. Dengan adanya menu berbuka seperti kurma, susu, dan buah, program ini tidak hanya menyehatkan, tetapi juga memberikan kenyamanan spiritual di bulan penuh berkah.