Luapan Sungai di Sumsel Sebabkan Banjir Setinggi 2 Meter
Tanggal: 24 Mei 2024 19:01 wib.
Hujan dengan intensitas tinggi dan lama telah melanda wilayah Sumatera Selatan, mengakibatkan luapan sungai yang menyebabkan banjir setinggi 2 meter di beberapa daerah. Kejadian ini tercatat terjadi pada Kamis (23/5/2024), dan empat Kecamatan di wilayah terendam air dengan ketinggian air mencapai 30-200 cm.
Luapan sungai akibat hujan deras yang terus menerus telah menjadi bencana bagi warga sekitar Sungai Musi. Hal ini terutama berdampak pada Kecamatan sekitar, dimana banjir merendam pemukiman penduduk dan lahan pertanian. Tingginya air yang terus naik membuat warga harus mencari tempat yang lebih aman dan meninggalkan rumah mereka.
Salah satu daerah yang terpantau terdampak paling parah adalah Kecamatan Sekayu. Air yang masuk ke pemukiman warga telah merendam ribuan rumah dan merusak sejumlah infrastruktur. Sebagian besar jalan di wilayah ini juga tertutup akibat luapan air, sehingga aksesibilitas menjadi terhambat.
Tak hanya itu, banjir juga membawa dampak besar bagi sektor pertanian. Lahan sawah yang sudah siap panen pun terendam air, mengakibatkan kerugian ekonomi bagi para petani setempat. Para petani harus berjuang untuk menyelamatkan sebagian hasil panen mereka, namun hal ini bukanlah tugas yang mudah.
Selain Kecamatan Sekayu, Kecamatan lain yang juga terdampak luapan sungai adalah Kecamatan Plakat Tinggi, Kecamatan Lawang Wetan, dan Kecamatan Sungai Keruh. Luapan air juga menciptakan kondisi yang sulit bagi para warga di daerah tersebut. Banyak yang terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih tinggi, meninggalkan harta benda mereka.
Pemerintah setempat telah menanggapi bencana ini dengan melakukan evakuasi bagi warga yang terdampak. Tim SAR dan relawan turut dikerahkan untuk memberikan pertolongan kepada para korban banjir. Bantuan logistik seperti makanan, air bersih, dan perlengkapan lainnya juga disalurkan untuk membantu para pengungsi.
Namun, upaya penanggulangan banjir terus dihadapi dengan berbagai kendala. Cuaca buruk dan terus-menerusnya hujan membuat proses evakuasi dan penanganan banjir menjadi sulit dilakukan. Akses untuk mencapai daerah terdampak pun semakin terbatas, menyulitkan proses bantuan dan evakuasi.