Longsor di Pekalongan, Akses Jalan Terputus, Puluhan Warga Terisolasi dan 16 Orang Tewas
Tanggal: 22 Jan 2025 19:12 wib.
Bencana tanah longsor melanda wilayah Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, tepatnya di Kecamatan Petungkriyono, Desa Kasimpar. Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pekalongan yang diterima BPBD Jateng mencatat, longsor ini menyebabkan jembatan utama terputus sehingga akses jalan lumpuh total. Kendaraan roda dua maupun roda empat hanya bisa mencapai Desa Kayupuring, Dukuh Tembelan, sementara puluhan warga di area terdampak terisolasi.
Bencana ini tak hanya mengakibatkan lumpuhnya akses jalan, tetapi juga menimbulkan korban jiwa. Sekretaris Daerah Kabupaten Pekalongan, M. Yulian Akbar, mengungkapkan bahwa hingga saat ini, tercatat:
16 orang meninggal dunia,
10 orang luka-luka,
10 orang lainnya dilaporkan hilang.
"Tim gabungan terus berupaya melakukan pencarian korban hilang di lokasi terdampak. Namun, kondisi medan yang sulit menjadi tantangan besar bagi tim penyelamat," ujar Yulian Akbar.
Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Petungkriyono selama beberapa hari terakhir menjadi pemicu utama longsor. Selain itu, kondisi geografis yang berupa perbukitan curam memperparah dampak bencana ini. Tanah yang jenuh oleh air hujan akhirnya runtuh, menimbulkan longsoran besar yang menghancurkan infrastruktur dan mengisolasi penduduk.
BPBD Kabupaten Pekalongan menyebut bahwa bencana ini juga memicu banjir bandang di beberapa wilayah sekitar. Akibatnya, aktivitas masyarakat terhenti total, dan sebagian besar penduduk mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Pemerintah Kabupaten Pekalongan telah mengerahkan tim gabungan dari BPBD, TNI, Polri, Basarnas, serta relawan untuk membantu evakuasi dan memberikan bantuan darurat kepada warga terdampak. Alat berat juga dikerahkan untuk membuka kembali akses jalan yang tertutup longsoran tanah.
Selain itu, posko pengungsian darurat telah didirikan di Desa Kayupuring. Bantuan berupa makanan, air bersih, dan kebutuhan medis mulai didistribusikan kepada warga yang mengungsi. Namun, akses logistik masih menjadi kendala utama mengingat sebagian besar jalur menuju lokasi bencana tidak bisa dilewati.
Pemerintah daerah mengimbau masyarakat yang tinggal di kawasan rawan longsor untuk tetap waspada dan segera melapor jika menemukan tanda-tanda pergerakan tanah. "Keselamatan warga adalah prioritas utama. Kami juga akan melakukan pemetaan ulang wilayah rawan bencana untuk mencegah kejadian serupa di masa depan," tambah Yulian Akbar.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, turut menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban. "Kami akan memastikan semua korban mendapat bantuan yang dibutuhkan. Pemulihan wilayah terdampak juga akan menjadi fokus utama pemerintah," ujar Ganjar.
Bencana longsor di Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, menjadi pengingat betapa pentingnya kesiapsiagaan terhadap potensi bencana alam, terutama di wilayah dengan kondisi geografis rawan. Pemerintah dan masyarakat diharapkan dapat bekerja sama untuk mempercepat proses pemulihan dan memastikan keselamatan warga yang terisolasi. Hingga kini, tim penyelamat terus berjibaku di medan sulit untuk menemukan korban yang hilang dan memulihkan akses jalan di wilayah terdampak.