Ledakan Rumah Polisi di Mojokerto, Labfor Temukan Bahan Peledak Low Explosive
Tanggal: 14 Jan 2025 20:30 wib.
Tampang.com | Mojokerto digemparkan dengan peristiwa ledakan di sebuah rumah yang diketahui milik anggota polisi, Aipda Maryudi, pada Senin (13/1/2025). Insiden ini terjadi di Desa Sooko, Kabupaten Mojokerto, dan menyebabkan kerusakan pada sebagian bangunan rumah. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Setelah melakukan penyelidikan di lokasi kejadian, Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jawa Timur menemukan fakta mengejutkan. Di antara reruntuhan, ditemukan bahan peledak jenis low explosive yang biasa digunakan dalam pembuatan kembang api atau srengdor. Hal ini menimbulkan spekulasi terkait sumber ledakan tersebut.
Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Dirmanto, mengonfirmasi temuan tersebut. “Bahan peledak yang ditemukan memiliki sifat low explosive dan sering ditemukan dalam kandungan kembang api. Investigasi lebih lanjut sedang dilakukan untuk memastikan asal dan tujuan penyimpanan bahan tersebut,” jelas Dirmanto.
Ledakan terjadi sekitar pukul 10.45 WIB, saat sebagian besar penghuni rumah sedang berada di luar. Menurut saksi mata, suara ledakan terdengar cukup keras hingga memecahkan kaca rumah-rumah di sekitarnya. Api yang muncul setelah ledakan langsung membakar beberapa bagian rumah, namun berhasil dipadamkan oleh petugas pemadam kebakaran yang tiba di lokasi beberapa saat kemudian.
Aipda Maryudi, pemilik rumah sekaligus anggota polisi, dilaporkan tidak berada di tempat saat kejadian berlangsung. Polisi masih menyelidiki apakah ada aktivitas tertentu di rumah tersebut yang memicu ledakan.
Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, bahan peledak yang ditemukan di lokasi diduga digunakan untuk keperluan pribadi, bukan untuk tindakan kriminal. Kombes Dirmanto menambahkan, “Tidak ditemukan indikasi bahwa bahan ini akan digunakan untuk hal-hal yang membahayakan masyarakat. Namun, kami tetap akan menyelidiki bagaimana bahan ini bisa berada di rumah tersebut.”
Hingga saat ini, belum ada informasi lebih lanjut mengenai legalitas kepemilikan bahan peledak tersebut. Kepolisian juga belum memberikan keterangan terkait apakah bahan tersebut disimpan dengan prosedur yang sesuai atau tidak.
Polda Jawa Timur telah memerintahkan tim penyidik untuk mempercepat proses investigasi. Selain itu, ahli forensik terus melakukan analisis terhadap sampel bahan peledak yang ditemukan di lokasi. Polisi juga memeriksa sejumlah saksi, termasuk keluarga Aipda Maryudi, tetangga sekitar, dan pihak-pihak yang mungkin terkait dengan bahan peledak tersebut.
Sementara itu, lokasi ledakan telah diamankan dan diberi garis polisi untuk mencegah warga mendekat. Warga sekitar diimbau untuk tetap tenang dan tidak membuat spekulasi yang dapat memperkeruh suasana.
Reaksi Warga dan Pemerintah, Peristiwa ini menarik perhatian masyarakat Mojokerto. Banyak warga yang penasaran dengan sumber ledakan dan khawatir akan potensi bahaya serupa di masa depan. Pemerintah daerah menyatakan akan bekerja sama dengan kepolisian untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang.
“Keamanan dan kenyamanan warga adalah prioritas kami. Kami akan terus memantau perkembangan kasus ini,” ujar Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati.
Ledakan ini menjadi pengingat akan pentingnya pengawasan terhadap bahan-bahan berbahaya, terutama yang memiliki potensi ledakan. Penyelidikan yang menyeluruh diharapkan dapat memberikan jawaban yang jelas dan mencegah insiden serupa di kemudian hari.