Ledakan Dahsyat di Pelabuhan Iran Selatan: 25 Korban Tewas -1.000 Orang Terluka, 20 Jam Kebakaran Masih Berkobar
Tanggal: 29 Apr 2025 10:22 wib.
Ledakan dahsyat mengguncang Pelabuhan Shahid Rajaei, Bandar Abbas, Iran selatan, pada Sabtu, 26 April 2025. Peristiwa mengerikan ini menyebabkan sedikitnya 25 orang tewas dan lebih dari 1.000 orang lainnya mengalami luka-luka. Hingga Minggu pagi, 27 April 2025, kebakaran besar yang dipicu oleh ledakan tersebut masih berkobar hebat, meskipun upaya pemadaman terus dilakukan tanpa henti.
Pelabuhan Shahid Rajaei merupakan pelabuhan komersial terbesar di Iran, terletak di dekat Selat Hormuz jalur vital yang dilalui hampir seperlima dari produksi minyak dunia. Dampak ledakan ini terasa sangat luas. Warga melaporkan getaran keras dan suara ledakan terdengar hingga 50 kilometer (sekitar 31 mil) dari pusat kejadian. Jendela-jendela dan atap-atap bangunan di sekitarnya hancur, sementara puluhan mobil dan kendaraan lainnya terbakar dan rusak parah.
Menurut laporan awal dari pihak berwenang Iran, ledakan bermula dari salah satu gudang penyimpanan bahan kimia berbahaya di kompleks pelabuhan. Namun, penyebab pasti ledakan masih dalam penyelidikan lebih lanjut. Tim investigasi khusus telah diturunkan untuk meneliti apakah ada faktor kelalaian atau unsur sabotase yang terlibat dalam insiden ini.
"Kami masih berupaya mengendalikan api. Prioritas utama adalah menyelamatkan korban dan mencegah kebakaran menyebar ke bagian lain dari pelabuhan," ujar seorang pejabat keamanan lokal kepada media setempat.
Ledakan ini tidak hanya menyebabkan kerugian besar dalam hal korban jiwa dan kerusakan infrastruktur, tetapi juga berpotensi mengganggu jalur perdagangan utama dunia. Dengan posisi strategisnya di dekat Selat Hormuz, setiap gangguan di pelabuhan Shahid Rajaei dapat berdampak langsung pada pasokan minyak global dan stabilitas ekonomi internasional.
Beberapa perusahaan pelayaran telah mengalihkan rute mereka ke pelabuhan lain untuk sementara, menambah kekhawatiran atas terganggunya distribusi minyak dan barang-barang penting lainnya.
Presiden Iran segera mengumumkan masa berkabung nasional selama tiga hari untuk menghormati para korban. Bantuan medis dan logistik tambahan juga telah dikerahkan ke Bandar Abbas untuk menangani lonjakan pasien di rumah sakit-rumah sakit setempat.
Sementara itu, beberapa negara, termasuk negara-negara tetangga di kawasan Teluk, menyatakan keprihatinan dan menawarkan bantuan kemanusiaan untuk mendukung upaya penyelamatan dan pemulihan.
Setelah lebih dari 20 jam sejak ledakan terjadi, kobaran api masih sulit dikendalikan sepenuhnya. Petugas pemadam kebakaran menghadapi tantangan besar akibat tingginya suhu, ledakan kecil susulan, serta potensi adanya bahan kimia berbahaya lainnya yang dapat memicu ledakan tambahan.
Ledakan dahsyat mengguncang Pelabuhan Shahid Rajaei, Bandar Abbas, Iran selatan, menjadi salah satu insiden terburuk dalam sejarah pelabuhan tersebut. Dunia kini menyoroti perkembangan situasi ini, mengingat potensi dampaknya terhadap perdagangan global dan stabilitas kawasan.