Kronologi Evakuasi 3 Siswa SMP Meninggal Terseret Ombak Pantai Drini
Tanggal: 29 Jan 2025 16:38 wib.
Tampang.com | Tragedi memilukan terjadi di Pantai Drini, Gunungkidul, Yogyakarta, ketika tiga siswa SMP meninggal dunia akibat terseret arus rip current atau jalur kapal pada Minggu (28/1/2024). Tim SAR gabungan telah berupaya melakukan pencarian intensif hingga akhirnya menemukan ketiga korban di kedalaman 10 hingga 15 meter.
Insiden ini berawal saat sekelompok siswa SMP bersama teman-temannya sedang bermain di kawasan Pantai Drini. Diduga, mereka tidak menyadari adanya arus rip current yang sangat kuat di perairan tersebut. Beberapa di antara mereka kemudian terseret ombak dan mengalami kesulitan untuk kembali ke tepian.
Sekretaris Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah Operasi II Pantai Baron, Surisdiyanto, menyebutkan bahwa tim SAR segera merespons laporan insiden tersebut. Pihaknya langsung mengerahkan personel untuk melakukan pencarian dan penyelamatan terhadap korban yang hilang.
Setelah menerima laporan adanya siswa yang terseret ombak, Tim SAR gabungan segera melakukan operasi pencarian menggunakan perahu jukung. Pencarian dilakukan dengan mengerahkan tiga penyelam profesional serta satu petugas pengawal untuk memastikan keselamatan tim selama proses evakuasi.
"Para korban yang ditemukan meninggal dunia terseret ombak di jalur kapal atau rip current. Ketiga korban ditemukan pada kedalaman 10 hingga 15 meter," ujar Surisdiyanto.
Evakuasi korban berlangsung dramatis karena kondisi arus yang cukup kuat. Tim penyelam harus bekerja ekstra hati-hati agar bisa mengangkat korban dengan aman ke permukaan sebelum akhirnya dibawa ke daratan.
Duka Mendalam dan Imbauan Keselamatan, Tragedi ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga korban serta masyarakat sekitar. Ketiga korban yang ditemukan dalam kondisi tak bernyawa langsung dibawa ke fasilitas medis terdekat untuk proses identifikasi lebih lanjut sebelum diserahkan kepada keluarga masing-masing.
Peristiwa ini menjadi pengingat betapa pentingnya kewaspadaan saat beraktivitas di pantai, terutama di kawasan yang memiliki arus laut yang kuat. Surisdiyanto juga menegaskan pentingnya edukasi kepada wisatawan terkait zona berbahaya di pantai serta imbauan agar selalu mematuhi peringatan dari petugas.
"Kami mengimbau kepada para wisatawan untuk selalu berhati-hati dan mematuhi rambu-rambu keselamatan yang sudah dipasang di area pantai. Jika belum memahami karakteristik pantai, lebih baik tidak berenang terlalu jauh," tambahnya.
Tragedi di Pantai Drini menjadi pelajaran berharga bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati saat berwisata ke pantai. Arus rip current yang tidak terlihat jelas dapat menjadi jebakan mematikan bagi siapa saja, terutama bagi mereka yang kurang memahami kondisi perairan setempat.
Dengan adanya kejadian ini, diharapkan ada peningkatan kesadaran akan pentingnya pengawasan dan edukasi terkait keselamatan laut. Selain itu, pemerintah dan pihak terkait perlu terus meningkatkan fasilitas dan sistem peringatan dini untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang.
Semoga keluarga korban diberikan ketabahan dalam menghadapi musibah ini.