Sumber foto: Google

Kisah Jilbab di RI Dilarang oleh Soeharto karena Alasan Ini

Tanggal: 4 Apr 2024 09:00 wib.
Sebuah kisah panjang dan berliku mengenai penggunaan jilbab di Indonesia telah menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah bangsa. Jilbab, atau hijab, telah lama menjadi simbol identitas dan kepercayaan bagi perempuan Muslim di Indonesia. Namun, pada masa pemerintahan Soeharto, penggunaan jilbab sempat mengalami larangan yang kontroversial. Alasan di balik larangan tersebut menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat. Mari kita telusuri lebih dalam mengenai kisah larangan jilbab Soeharto dan alasan di balik keputusannya.

Pada masa pemerintahan Soeharto, terdapat kebijakan yang mewajibkan para siswi untuk mengenakan pakaian seragam yang serba seragam dan tidak memperbolehkan penggunaan jilbab di sekolah. Larangan tersebut dinilai sebagai bentuk penindasan terhadap kebebasan beragama, terutama bagi para siswi yang memandang jilbab sebagai bagian integral dari keyakinan agama mereka.

Ada beberapa alasan di balik larangan penggunaan jilbab pada masa pemerintahan Soeharto. Salah satunya adalah keinginan untuk menegakkan ideologi Pancasila sebagai identitas nasional yang inklusif. Pemerintahan Soeharto memandang penggunaan jilbab sebagai simbol dari ideologi politik tertentu yang tidak sesuai dengan konsep Indonesia sebagai negara pluralis. Selain itu, adanya tekanan dari pihak Hindia Belanda yang masih memiliki pengaruh kuat dalam bidang pendidikan juga menjadi faktor utama di balik larangan tersebut.

Meskipun larangan penggunaan jilbab sempat diberlakukan secara ketat, namun tidak sedikit perempuan yang tetap memilih untuk memakai jilbab secara sembunyi-sembunyi. Mereka memandang jilbab sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas keagamaan mereka, dan larangan pemerintah tidak mampu meredam keinginan mereka untuk menjalankan keyakinan mereka.

Pada akhirnya, larangan penggunaan jilbab Soeharto menjadi bahan perdebatan yang hangat di kalangan masyarakat. Banyak pihak yang menyuarakan pendapatnya, baik yang pro maupun kontra terhadap kebijakan tersebut. Pada tahun 1990-an, saat rezim Orde Baru mulai mengendur, larangan tersebut pun mulai diangkat, dan perlahan penggunaan jilbab kembali diperbolehkan di ruang-ruang publik.

Kisah larangan jilbab oleh Soeharto adalah bagian dari sejarah yang menggambarkan perjuangan perempuan Muslim di Indonesia untuk menjaga identitas keberagamaan mereka. Meskipun pernah mengalami larangan, para perempuan muslim Indonesia tetap mempertahankan keyakinan mereka dengan gigih. Saat ini, jilbab telah kembali menjadi bagian tak terpisahkan dari pakaian sehari-hari bagi perempuan Muslim di Indonesia, sebagai simbol dari kepercayaan dan identitas keagamaan mereka.

Dengan demikian, kisah larangan jilbab Soeharto menjadi peringatan bagi kita semua akan pentingnya menjaga kebebasan beragama dan menghormati identitas keagamaan setiap individu. Meskipun telah mengalami berbagai ujian dan rintangan, para perempuan yang memakai jilbab tetap teguh dalam keyakinan mereka, dan hal ini patut untuk dihargai dan dijunjung tinggi.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved