Khabib Nurmagomedov Diusir dari Pesawat, Maskapai Kami Akan Selidiki
Tanggal: 14 Jan 2025 05:35 wib.
Legenda UFC, Khabib Nurmagomedov, menjadi sorotan setelah diusir dari pesawat Frontier Airlines di Bandara Harry Reid, Las Vegas, saat hendak terbang ke Los Angeles, Amerika Serikat, pada Minggu (12/1/2025) waktu setempat. Kejadian ini dengan cepat viral di media sosial, memicu perdebatan di antara para penggemar dan masyarakat umum.
Dalam beberapa video yang beredar, Khabib terlihat berbicara dengan kru penerbangan sebelum akhirnya diminta turun dari pesawat. Peristiwa ini memancing reaksi beragam dari netizen, dengan banyak yang mempertanyakan alasan pengusiran terhadap mantan petarung asal Rusia tersebut.
Khabib sendiri menyatakan bahwa ia telah sepenuhnya mematuhi semua petunjuk yang diberikan oleh kru penerbangan selama proses naik pesawat. “Saya mengikuti semua prosedur yang diminta, termasuk arahan dari kru kabin. Namun, tiba-tiba saya diminta turun tanpa alasan yang jelas,” ujar Khabib dalam unggahannya di media sosial. Pernyataan ini mendapatkan dukungan dari para penggemarnya yang menilai bahwa tindakan maskapai tersebut tidak adil.
Frontier Airlines, melalui pernyataan resminya, menyatakan bahwa pihaknya sedang menyelidiki insiden tersebut. “Kami menyadari insiden yang melibatkan salah satu penumpang kami, Tuan Khabib Nurmagomedov. Kami berkomitmen untuk meninjau ulang kejadian ini secara menyeluruh guna memastikan keputusan yang diambil oleh kru sesuai dengan prosedur operasional,” tulis maskapai tersebut.
Kejadian ini mengundang perhatian karena Khabib dikenal sebagai sosok yang sangat dihormati, baik di dunia olahraga maupun di luar arena. Sebagai mantan juara UFC kelas ringan yang pensiun dengan rekor sempurna 29-0, Khabib memiliki jutaan penggemar di seluruh dunia yang mengagumi sikapnya yang rendah hati dan profesionalisme tinggi.
Namun, insiden ini juga memunculkan spekulasi di kalangan netizen. Beberapa pihak menduga adanya miskomunikasi antara Khabib dan kru penerbangan, sementara yang lain menyoroti kemungkinan diskriminasi terhadap Khabib karena latar belakang etnisnya. Hal ini diperparah dengan kurangnya informasi detail dari maskapai mengenai alasan pengusiran tersebut.
“Jika benar Khabib telah mematuhi semua aturan, maka tindakan ini sangat tidak pantas. Sebagai maskapai, mereka memiliki tanggung jawab untuk memperlakukan semua penumpang dengan adil,” ujar salah satu pengamat penerbangan di Twitter.
Meski demikian, ada juga yang meminta semua pihak untuk menunggu hasil investigasi resmi dari maskapai sebelum membuat kesimpulan. “Kita tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi di dalam pesawat. Yang terbaik adalah menunggu klarifikasi lengkap dari Frontier Airlines,” kata seorang pengguna media sosial lainnya.
Insiden ini bukan kali pertama maskapai penerbangan menghadapi kritik karena cara menangani penumpang mereka. Beberapa tahun terakhir, berbagai insiden yang melibatkan pengusiran penumpang dari pesawat telah memicu perdebatan global mengenai perlakuan terhadap penumpang, terutama dari kalangan figur publik.
Sementara itu, penggemar Khabib di seluruh dunia terus memberikan dukungan kepada idolanya. Di media sosial, tagar #JusticeForKhabib menjadi tren, dengan ribuan pengguna menyuarakan solidaritas mereka terhadap sang legenda UFC. Banyak yang berharap maskapai memberikan penjelasan yang transparan dan, jika ditemukan kesalahan, meminta maaf secara resmi kepada Khabib.
Khabib sendiri belum memberikan pernyataan lebih lanjut mengenai langkah apa yang akan diambil setelah insiden ini. Namun, ia memastikan bahwa ia tetap menghormati proses investigasi yang dilakukan oleh maskapai. “Saya percaya pada keadilan dan berharap kejadian seperti ini tidak terulang di masa depan,” tutup Khabib dalam unggahannya.
Kini, semua mata tertuju pada hasil penyelidikan yang akan dilakukan oleh Frontier Airlines. Apakah insiden ini murni akibat miskomunikasi atau ada faktor lain yang memengaruhinya? Yang jelas, kasus ini kembali menyoroti pentingnya profesionalisme dan transparansi dalam industri penerbangan, terutama dalam menangani penumpang yang menjadi figur publik.