Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Peringatkan Bencana Besar Mengintai Rakyat Indonesia, Pangan dan Energi Terancam
Tanggal: 25 Mar 2024 12:28 wib.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati memberikan peringatan serius mengenai bencana besar yang mengintai rakyat Indonesia. Menurutnya, pangan dan energi di Tanah Air ini terancam akibat perubahan iklim yang semakin nyata dampaknya. Dampak dari perubahan iklim ini tidak dapat diabaikan, dan langkah-langkah tanggap bencana perlu segera diambil untuk melindungi masyarakat Indonesia dari ancaman ini.
Perubahan iklim menjadi issue yang semakin mendesak untuk segera ditangani. Negara-negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia, telah merasakan dampaknya yang nyata. Gelombang panas yang ekstrem, curah hujan yang tidak teratur, banjir, tanah longsor, kebakaran hutan, dan bencana alam lainnya semakin sering terjadi. Hal ini tidak hanya mengancam keselamatan masyarakat, tetapi juga menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan.
Berdasarkan pernyataan dari Dwikorita Karnawati, kepala BMKG, peringatan terbesar adalah terkait dengan ketahanan pangan dan energi. Perubahan iklim telah menyebabkan pola cuaca yang tidak pasti, mempengaruhi hasil pertanian, perikanan, dan kelestarian hutan. Produksi pangan menjadi terganggu akibat cuaca yang ekstrem, sementara permintaan energi terus meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi. Kondisi ini membuat keadaan pangan dan energi di Indonesia semakin rentan terhadap dampak bencana dan perubahan iklim.
Sektor pertanian, sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia, menjadi salah satu yang paling terdampak. Curah hujan yang tidak teratur mengganggu jadwal tanam dan panen, sementara suhu yang meningkat menyebabkan kekeringan dan gagal panen. Penyakit tanaman dan hama juga semakin sulit dikendalikan akibat perubahan iklim ini. Hal ini berujung pada ketidakpastian pasokan pangan dan kenaikan harga bahan makanan, mempengaruhi kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Selain itu, sektor energi juga menghadapi tantangan serius akibat perubahan iklim. Penyediaan listrik yang stabil dan terjangkau menjadi kunci bagi pembangunan dan pertumbuhan ekonomi. Namun, variasi curah hujan dan suhu yang ekstrem berdampak langsung pada produksi listrik dari sumber energi terbarukan seperti hidro dan panas bumi. Sementara itu, peningkatan kejadian cuaca ekstrem meningkatkan risiko kerusakan infrastruktur energi, seperti jaringan listrik dan pembangkit listrik, yang berujung pada gangguan pasokan energi.
Untuk menghadapi dampak bencana akibat perubahan iklim tersebut, langkah-langkah adaptasi dan mitigasi yang komprehensif perlu segera diambil. Peningkatan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam, penguatan infrastruktur pengairan, perlindungan hutan dan lahan gambut, diversifikasi sumber energi, serta peningkatan efisiensi energi harus menjadi prioritas bagi pemerintah dan seluruh stakeholders terkait.
Kesadaran akan pentingnya perlindungan lingkungan, adaptasi perubahan iklim, dan teguran peringatan dari Kepala BMKG Dwikorita Karnawati harus dijadikan momentum untuk tindakan bersama. Masyarakat, pemerintah, dunia usaha, dan komunitas internasional perlu bekerja sama dalam upaya melindungi Indonesia dari dampak bencana besar yang semakin mengintai akibat perubahan iklim. Perlunya kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan dan langkah nyata dalam mengurangi emisi gas rumah kaca harus menjadi agenda utama untuk menjaga ketahanan pangan, energi, dan keselamatan masyarakat Indonesia secara keseluruhan.