Sumber foto: Google

Kenapa Paspor Elektronik Lebih Mahal?

Tanggal: 28 Des 2024 09:39 wib.
Paspor elektronik (e-paspor) telah menjadi dokumen wajib bagi warga negara Indonesia (WNI) yang berencana untuk bepergian ke luar negeri. Namun, banyak yang bertanya-tanya, mengapa harga pembuatan e-paspor lebih mahal dibandingkan dengan paspor biasa? Artikel ini akan membahas alasan di balik harga yang lebih tinggi tersebut.

Paspor adalah dokumen penting yang menandai identitas seorang individu serta memberikan izin untuk masuk atau keluar dari suatu negara. Secara umum, paspor terdiri dari informasi personal seperti nama, tanggal lahir, jenis kelamin, dan tempat kelahiran. Namun, perbedaan utama antara paspor biasa dan e-paspor terletak pada teknologi chip elektronik yang tertanam di dalamnya.

E-paspor dilengkapi dengan chip berfungsi untuk menyimpan data keimigrasian, termasuk sidik jari dan foto pemegang paspor. Teknologi ini memungkinkan otoritas keimigrasian untuk dengan mudah memverifikasi identitas seseorang, membuat proses imigrasi menjadi lebih efisien dan aman. Namun, penyediaan teknologi canggih ini membutuhkan biaya tambahan dalam proses pembuatan paspor.

Paspor biasa non-elektronik masa berlaku paling lama 5 tahun seharga Rp350 ribu. Paspor biasa non-elektronik masa berlaku paling lama 10 tahun harganya Rp650 ribu.
Paspor Elektronik. Ketika membandingkan paspor elektronik dengan paspor biasa, perbedaan dalam harga juga mencakup proses produksi yang lebih rumit. Pembuatan e-paspor melibatkan langkah-langkah tambahan dalam integrasi chip elektronik ke dalam dokumen, dibandingkan dengan paspor biasa yang hanya mencakup proses pencetakan dan laminasi. Diperlukan peralatan khusus dan tenaga kerja ahli untuk memastikan bahwa chip elektronik terpasang dengan benar dan berfungsi dengan baik.

Tidak hanya itu, aspek keamanan juga menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan e-paspor lebih mahal. Teknologi canggih yang terdapat dalam paspor elektronik dikembangkan untuk melindungi data pribadi pemegang paspor dari tindakan pemalsuan, manipulasi, atau pencurian. Hal ini memerlukan investasi yang signifikan dalam sistem keamanan yang terintegrasi di dalam chip dan infrastruktur pendukungnya.

Selain itu, biaya riset dan pengembangan (R&D) juga menjadi faktor penting dalam menentukan harga e-paspor. Proses pengembangan teknologi chip, integrasi sistem keamanan, serta uji coba kehandalan membutuhkan dana yang tidak sedikit. Semua biaya ini kemudian tercermin dalam harga akhir paspor elektronik yang harus dibayar oleh pemohon.

Dengan demikian, meskipun paspor elektronik lebih mahal dibandingkan dengan paspor biasa, manfaat dan keunggulan teknologi yang disediakannya sebanding dengan biaya yang dikeluarkan. E-paspor bukan hanya memudahkan proses imigrasi internasional, tetapi juga memberikan perlindungan ekstra terhadap informasi pribadi pemegang paspor.

Dalam era globalisasi di mana mobilitas manusia semakin meningkat, investasi dalam teknologi paspor elektronik merupakan langkah yang relevan dan penting dalam memastikan keamanan dan efisiensi lintas batas negara. Meskipun harganya lebih mahal, manfaat jangka panjang yang diperoleh dari penggunaan e-paspor dapat menjadi sebuah investasi yang bernilai bagi kepentingan nasional.

Dalam mengambil keputusan untuk menggunakan e-paspor, pemohon diharapkan untuk mempertimbangkan manfaat dan nilai tambah dari teknologi yang dimiliki e-paspor, meskipun harus merogoh kocek lebih dalam. Dengan demikian, penting untuk memahami alasan di balik harga e-paspor yang lebih tinggi, untuk menghargai nilai yang tersimpan di dalamnya.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved