Sumber foto: Google

Kenapa Orang yang Kena Rabies Takut Air?

Tanggal: 27 Jan 2025 15:00 wib.
Tampang.com | Rabies adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus rabies yang menyerang sistem saraf pusat. Penyakit ini sering kali dibicarakan karena dampaknya yang fatal jika tidak ditangani. Salah satu gejala khas yang membuat banyak orang penasaran adalah hidrofobia, atau ketakutan yang ekstrem terhadap air. Tapi, apa sebenarnya alasan di balik fenomena ini?

Rabies adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dari genus Lyssavirus. Virus ini biasanya ditularkan melalui gigitan hewan seperti anjing, kucing, kelelawar, atau hewan liar lainnya yang terinfeksi. Setelah masuk ke tubuh, virus rabies bergerak melalui sistem saraf menuju otak, di mana ia menyebabkan peradangan yang berbahaya dan berujung pada berbagai gejala neurologis.

Gejala rabies biasanya muncul dalam dua bentuk: rabies paralitik dan rabies agresif atau encephalitic. Hidrofobia adalah gejala yang khas pada rabies agresif, yang sering kali menjadi tanda bahwa infeksi telah mencapai tahap akhir.

Ketakutan penderita rabies terhadap air sebenarnya bukanlah fobia psikologis seperti yang terjadi pada kasus fobia lainnya. Hidrofobia pada pasien rabies terjadi karena kondisi fisik yang membuat tubuh bereaksi secara ekstrem terhadap air.

Saat pasien rabies mencoba menelan air, otot-otot di tenggorokan dan saluran pernapasan mengalami kejang yang tak terkendali. Kejang ini menyebabkan rasa sakit yang luar biasa, bahkan diibaratkan seperti menelan pecahan kaca. Karena tubuh "belajar" bahwa menelan air memicu rasa sakit, pasien akhirnya mengembangkan ketakutan terhadap air, meskipun rasa takut ini lebih bersifat refleks daripada emosional.

Selain itu, virus rabies juga memengaruhi saraf yang mengontrol proses menelan. Akibatnya, pasien tidak hanya takut minum air, tetapi juga tidak dapat menelan air liur mereka sendiri. Hal ini membuat saliva sering kali menumpuk di mulut, menciptakan gejala khas rabies lainnya, yaitu keluarnya air liur secara berlebihan atau berbusa.

Hidrofobia menjadi salah satu tanda yang membedakan rabies dari penyakit lainnya. Gejala ini muncul karena virus rabies secara khusus menyerang area otak yang mengontrol refleks menelan dan pernapasan. Ketika bagian otak ini terinfeksi, respons tubuh terhadap air berubah menjadi kejang dan rasa sakit yang tak tertahankan.

Selain hidrofobia, pasien rabies juga sering menunjukkan gejala lain seperti hiperaktivitas, paranoia, kebingungan, dan serangan agresi yang tidak terkendali. Sayangnya, begitu gejala ini muncul, rabies hampir selalu berakhir dengan kematian jika tidak segera ditangani.

Karena rabies memiliki tingkat fatalitas yang sangat tinggi, pencegahan adalah langkah terbaik untuk melindungi diri. Pastikan hewan peliharaan mendapatkan vaksin rabies secara rutin, hindari kontak langsung dengan hewan liar, dan segera cuci luka jika terkena gigitan hewan. Jika ada risiko terpapar rabies, segera cari pertolongan medis untuk mendapatkan vaksin pencegahan.

Ketakutan penderita rabies terhadap air, atau hidrofobia, terjadi bukan karena masalah psikologis, melainkan akibat reaksi fisik yang disebabkan oleh infeksi virus rabies. Kejang otot yang menyakitkan saat menelan air menjadi penyebab utama munculnya gejala ini. Memahami mekanisme rabies dan pentingnya pencegahan dapat membantu kita melindungi diri dan orang lain dari penyakit mematikan ini.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved