Sumber foto: Google

Kemendikbud, Banyak Guru yang Mengajar Tidak Linier Bidang Studinya

Tanggal: 4 Sep 2024 14:51 wib.
Tampang.com | Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) Kemendibud Ristek Nunuk Suryani, guru yang saat ini aktif mengajar masih banyak yang belum linier dengan bidang studi yang dibuka pada seleksi ASN PPPK, Ditjen GTK telah melakukan berbagai relaksasi dari segi regulasi agar ketentuan linieritas ini bisa lebih luas cakupannya dengan memetakan rumpun bidang studi.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) telah menghadapi tantangan besar dalam pemetaan kompetensi guru yang mengajar di berbagai institusi pendidikan di Indonesia. Salah satu masalah utama yang dihadapi adalah keberagaman bidang studi yang diampu oleh para guru. Banyak guru yang mengajar di luar bidang studi asalnya, dan hal ini telah menimbulkan kekhawatiran akan kualitas pendidikan di Tanah Air.

Dalam upaya untuk mengatasi permasalahan ini, Ditjen GTK Kemendibud Ristek Nunuk Suryani telah memberikan perhatian khusus terhadap rekrutmen guru melalui seleksi Aparatur Sipil Negara (ASN) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Seleksi ini memberikan kesempatan bagi para guru yang belum linier dengan bidang studi mereka untuk tetap dapat mengabdi di dunia pendidikan.

Menurut data yang diperoleh, sebanyak 60% guru yang saat ini aktif mengajar di Indonesia didapati masih belum linier dengan bidang studi yang mereka ampu. Hal ini menunjukkan bahwa upaya pemetaan kompetensi guru masih merupakan pekerjaan yang besar bagi Kemendikbud Ristek. Namun, dengan adanya relaksasi regulasi, para guru ini kini dapat mengikuti seleksi PPPK tanpa perlu terkendala oleh ketidaksesuaian bidang studi.

Ditjen GTK Kemendibud Ristek melihat perlunya pendekatan yang lebih fleksibel dalam menyeleksi guru, dengan tetap mempertimbangkan kualitas pendidikan yang dihasilkan. Mereka meyakini bahwa peningkatan kualitas pendidikan dapat dicapai meskipun para guru tidak secara sempurna linier dengan bidang studi mereka asalnya. Dalam hal ini, relaksasi regulasi menjadi langkah awal untuk mengoptimalkan potensi guru yang ada tanpa harus mempersempit ruang gerak mereka.

Di sisi lain, penerapan relaksasi regulasi ini juga menimbulkan pro kontra di kalangan masyarakat. Ada yang memandang langkah ini sebagai kesempatan bagi para guru untuk terus mengembangkan kemampuan mereka tanpa kendala administratif,pada sisi yang lain, terdapat juga kekhawatiran akan penurunan kualitas pendidikan akibat kehadiran guru yang tidak secara langsung berkompeten di bidang studi yang mereka ampu.

Ditjen GTK Kemendibud Ristek menyatakan bahwa pihaknya terus melakukan evaluasi terhadap kebijakan relaksasi ini, serta memberikan berbagai pelatihan dan pendampingan kepada para guru agar mereka tetap dapat memberikan pendidikan berkualitas kepada para siswa. Diharapkan dengan pendekatan yang holistik, perbedaan bidang studi antara guru dan mata pelajaran yang diampu dapat diatasi melalui peningkatan kompetensi serta pemahaman yang mendalam.

Sebagai kesimpulan, upaya Kemendikbud Ristek untuk mengatasi permasalahan keberagaman bidang studi guru melalui relaksasi regulasi ini memiliki dampak yang kompleks. Meskipun memberikan kesempatan yang lebih luas bagi para guru, langkah ini juga menimbulkan tantangan dalam memastikan kualitas pendidikan tetap terjaga. Oleh karena itu, pengawasan dan pendampingan yang intensif terhadap guru yang mengajar di luar bidang studi asalnya menjadi kunci utama dalam menjaga kualitas pendidikan di Indonesia.

Dengan adanya pembahasan mengenai hal ini, diharapkan kemampuan guru dalam melaksanakan tugasnya tidak hanya bisa dilihat dari bidang studi asal, tapi juga dari kemauan, kegigihan, dan komitmen mereka dalam memberikan pendidikan yang bermutu bagi generasi penerus bangsa.

Kendati begitu, langkah-langkah yang ditetapkan oleh Kemendikbud Ristek ini tetap menjadi momentum penting dalam menghadapi tantangan pendidikan di masa mendatang. Perbaikan dan peningkatan terus dilakukan secara berkelanjutan demi menciptakan sistem pendidikan yang lebih inklusif serta berkualitas untuk semua anak Indonesia.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved