Sumber foto: Google

Keluarga Dokter Koas Korban Penganiayaan di Palembang Tolak Damai

Tanggal: 16 Des 2024 16:01 wib.
Tampang.com | Keluarga korban penganiayaan dokter koas Muhammad Lutfi di Palembang akhirnya angkat bicara. Wahyu Hidayat , ayah dari dokter koas yang menjadi korban penganiayaan, mengungkapkan bahwa mereka tidak akan menempuh jalur damai atas kasus yang menimpa anaknya. Kasus penganiayaan ini membuat keluarga korban merasa keberatan, terutama karena pihak terlapor tidak menunjukkan tanda-tanda penyesalan atau permintaan maaf.

Kisah tragis ini bermula pada tanggal 13 Desember 2024, ketika dokter koas yang diketahui bernama Wahyu Hidayat menjadi korban penganiayaan di Palembang. Kasus tersebut mencuat ke publik dan menarik perhatian banyak pihak karena sifatnya yang kejam dan tidak manusiawi. Tidak ada tindakan apapun dari pihak terlapor untuk datang dan meminta maaf atas perbuatannya.

Muhammad Lutfi, ayah dari korban, menyampaikan bahwa pihak keluarga sangat keberatan dengan perlakuan yang menimpa anaknya. Mereka menolak untuk menempuh jalur damai karena merasa bahwa kasus ini harus diselesaikan secara adil dan tegas sesuai dengan hukum yang berlaku. Tidak adanya upaya permintaan maaf dari pihak terlapor juga menjadi salah satu alasan kuat mengapa keluarga korban menolak jalur damai.

Kasus penganiayaan ini menyita perhatian banyak pihak, terutama karena korban merupakan seorang dokter koas yang seharusnya dihormati dan dilindungi sebagai pahlawan kesehatan. Kasus ini juga mengundang keprihatinan dari masyarakat luas, yang merasa bahwa kekerasan dan penganiayaan tidak boleh dibiarkan dan harus ditindak tegas.

Menolak jalur damai bukanlah keputusan yang mudah bagi keluarga korban. Namun, mereka merasa bahwa penegakan hukum yang adil adalah salah satu upaya untuk mencegah terulangnya kasus serupa di masa depan. Dengan menolak jalur damai, keluarga korban juga berharap bahwa hukum dapat memberikan keadilan yang pantas bagi anaknya.

Kasus penganiayaan terhadap dokter koas di Palembang ini menjadi peringatan bagi semua pihak untuk lebih menghormati dan melindungi para petugas kesehatan. Mereka adalah pahlawan sejati yang selalu berjuang untuk menyelamatkan nyawa orang lain, dan perlakuan kejam terhadap mereka tidak dapat ditoleransi. Kasus ini juga menjadi sorotan bagi aparat hukum untuk menegakkan keadilan dengan tegas dan adil.

Dengan menolak jalur damai atas kasus penganiayaan ini, keluarga korban menunjukkan sikap yang teguh dalam menuntut keadilan. Mereka berharap bahwa kasus ini dapat diselesaikan dengan adil dan pihak terlapor dapat menerima konsekuensi dari perbuatannya. Semoga kasus ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak untuk menghormati dan melindungi para petugas kesehatan, serta menegakkan keadilan dalam masyarakat.

Kasus ini juga mengingatkan kita semua akan pentingnya menjaga keamanan dan mendukung para petugas kesehatan dalam menjalankan tugas mulia mereka. Semoga kasus ini dapat memberikan pembelajaran yang berharga bagi semua pihak, sehingga kekerasan dan penganiayaan terhadap para petugas kesehatan dapat diminimalisir di masa depan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved