Sumber foto: Google

Kekacauan Konser DAY6 di Jakarta: Seruan Regulasi Ketat untuk Industri Hiburan

Tanggal: 10 Mei 2025 06:58 wib.
Konser DAY6 bertajuk "3rd World Tour Forever Young" yang digelar pada 3 Mei 2025 di Jakarta berakhir dengan kekecewaan mendalam bagi para penggemar. Promotor acara, Mecimapro, menjadi sorotan tajam akibat berbagai masalah yang terjadi, mulai dari pemindahan lokasi konser secara mendadak hingga kurangnya fasilitas dan keamanan yang memadai.

Awalnya, konser dijadwalkan berlangsung di Jakarta International Stadium (JIS). Namun, karena bentrok dengan jadwal pertandingan sepak bola, lokasi dipindahkan ke Stadion Madya Gelora Bung Karno. Perubahan ini diumumkan hanya beberapa hari sebelum acara, tanpa opsi pengembalian dana bagi pembeli tiket yang merasa dirugikan. Hal ini memicu kemarahan penggemar yang telah merencanakan kehadiran mereka jauh-jauh hari.

Kekacauan tidak berhenti di situ. Banyak penonton mengeluhkan sistem penukaran tiket yang tidak efisien, kurangnya petunjuk arah di lokasi, serta fasilitas yang tidak memadai seperti toilet dan tempat duduk. Beberapa bahkan melaporkan adanya kericuhan di area masuk karena kurangnya pengaturan keamanan.

Menanggapi situasi ini, Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (Ditjen PKTN) memanggil pihak Mecimapro, tiket.com, dan Asosiasi Promotor Musik Indonesia (APMI) untuk memberikan klarifikasi. Menteri Perdagangan Budi Santoso memberikan waktu hingga akhir Mei 2025 bagi Mecimapro untuk menyelesaikan proses pengembalian dana kepada konsumen. Saat ini, progres pengembalian dana telah mencapai 30-40%.

Selain itu, Kementerian Pariwisata juga turut memanggil Mecimapro untuk meminta keterangan terkait kekacauan yang terjadi. Mereka menekankan pentingnya penyelenggaraan acara yang berkualitas dan aman bagi penonton. 

Dari sisi legislatif, anggota DPR RI mendesak agar izin operasional promotor seperti Mecimapro ditinjau ulang. Mereka menilai perlu adanya regulasi yang lebih ketat dalam industri hiburan untuk melindungi hak konsumen dan memastikan standar penyelenggaraan acara yang tinggi.

Menanggapi tekanan publik dan pemerintah, Mecimapro akhirnya mengeluarkan permintaan maaf resmi melalui media sosial mereka. Mereka mengakui kekurangan dalam penyelenggaraan konser dan berkomitmen untuk memperbaiki diri di masa mendatang.

Kisruh konser DAY6 ini menjadi pelajaran penting bagi industri hiburan di Indonesia. Diperlukan regulasi yang jelas dan pengawasan yang ketat untuk memastikan hak konsumen terlindungi dan standar penyelenggaraan acara terpenuhi. Hanya dengan demikian, kepercayaan publik terhadap industri hiburan dapat dipulihkan dan ditingkatkan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved