Kedubes Malaysia Dihujani Telur, Massa Protes Penembakan Pekerja Migran Indonesia
Tanggal: 3 Feb 2025 12:43 wib.
Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta menjadi sasaran protes dari sejumlah massa yang menggelar unjuk rasa pada Kamis (30/1/2025). Massa yang terdiri dari sejumlah organisasi buruh dan aktivis hak asasi manusia (HAM) melemparkan telur ke arah gedung kedutaan sebagai bentuk protes atas penembakan pekerja migran Indonesia yang dilakukan oleh aparat Malaysia di perairan Selangor.
Aksi pelemparan telur tersebut menyebabkan pecahan telur menodai bangunan kedutaan, sebagai simbol ketidakpuasan terhadap kebijakan dan tindakan aparat Malaysia yang dianggap melanggar hak asasi manusia.
Protes ini dipicu oleh insiden penembakan yang terjadi di perairan Selangor, Malaysia, yang menewaskan satu pekerja migran Indonesia dan melukai empat lainnya. Penembakan tersebut terjadi saat sekelompok pekerja migran mencoba melarikan diri secara ilegal keluar dari Malaysia. Aparat keamanan Malaysia, yang diduga menanggapi upaya pelarian tersebut, menembak para pekerja yang sedang melarikan diri.
Menurut laporan yang diterima oleh Kedutaan Besar Indonesia di Kuala Lumpur, insiden tersebut menjadi sorotan publik karena tidak hanya mengakibatkan korban jiwa, tetapi juga menunjukkan adanya penanganan yang tidak proporsional dalam menghadapi pekerja migran yang mencoba keluar negara secara ilegal.
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia menyatakan kekecewaannya atas peristiwa tersebut dan segera mengajukan protes resmi kepada pihak Malaysia. Pemerintah Indonesia menuntut penjelasan mengenai prosedur yang diambil aparat Malaysia dalam menghadapi pekerja migran serta meminta agar hak-hak pekerja migran Indonesia dihormati.
Sebagai bentuk solidaritas, massa yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat di Jakarta menggelar aksi unjuk rasa di depan Kedutaan Besar Malaysia. Mereka mengecam tindakan penembakan tersebut dan meminta agar Malaysia memberikan pertanggungjawaban atas insiden yang menewaskan pekerja migran Indonesia tersebut.
Isu pekerja migran Indonesia di Malaysia memang selalu menjadi sorotan, terlebih terkait dengan perlakuan tidak manusiawi dan ketidakadilan yang sering dialami oleh para pekerja. Malaysia adalah salah satu negara dengan jumlah pekerja migran terbesar dari Indonesia, khususnya dalam sektor perladangan, pembantu rumah tangga, dan konstruksi. Meskipun banyak dari mereka yang bekerja dengan baik, masih banyak pula yang mengalami persepsi buruk, penyiksaan, hingga penangkapan dan deportasi secara tidak manusiawi.
Beberapa kejadian serupa, seperti penembakan, penculikan, hingga penahanan ilegal oleh pihak berwenang Malaysia, sering kali memicu ketegangan antara kedua negara. Dalam kasus ini, meskipun sebagian pekerja migran memang berusaha keluar secara ilegal, tindakan yang diambil oleh aparat keamanan Malaysia dinilai tidak sesuai dengan prinsip hak asasi manusia.
Aksi protes yang berlangsung di depan Kedutaan Besar Malaysia tersebut menjadi pengingat pentingnya perlindungan yang lebih baik bagi pekerja migran Indonesia. Pemerintah Indonesia diharapkan dapat memperjuangkan keselamatan dan hak-hak pekerja migran di luar negeri, dengan cara memperketat pengawasan serta memastikan adanya mekanisme pelaporan yang transparan dan efisien bagi mereka yang menjadi korban penyalahgunaan atau kekerasan oleh pihak majikan atau aparat setempat.
Sementara itu, bagi Malaysia, insiden ini menjadi kesempatan untuk mengevaluasi sistem pengawasan dan perlakuan terhadap pekerja migran yang lebih manusiawi, serta memastikan kejadian serupa tidak terulang di masa depan.
Aksi ini menunjukkan bahwa perjuangan untuk perlindungan hak pekerja migran Indonesia masih terus berlanjut, dan solidaritas dari masyarakat terus menjadi suara yang penting dalam memperjuangkan keadilan.