Kebiasaan Minum Teh di Inggris: Lebih dari Minuman, Sebuah Ritual Sosial
Tanggal: 24 Mei 2025 08:25 wib.
Bagi banyak orang, minum teh di Inggris mungkin hanya tampak seperti kebiasaan sederhana, pengisi waktu luang sore hari. Namun, bagi masyarakat Inggris, minum teh—khususnya Afternoon Tea dan ritual terkaitnya—adalah sesuatu yang jauh lebih dalam. Ini bukan sekadar minuman; ini adalah sebuah ritual sosial, penanda waktu, simbol kenyamanan, dan inti dari identitas budaya yang telah bertahan selama berabad-abad.
Sejarah Singkat yang Kaya Aroma
Teh pertama kali diperkenalkan ke Inggris pada abad ke-17, namun baru pada abad ke-19, berkat Duchess Anna Maria, Duchess of Bedford ke-7, kebiasaan minum teh sore hari mulai mengakar. Sang Duchess konon mengeluh lapar di antara makan siang dan makan malam yang terlambat, sehingga ia mulai meminta teh, roti, dan kue untuk diantarkan ke kamarnya pada sore hari. Kebiasaan ini kemudian menyebar ke kalangan atas dan akhirnya menjadi fenomena sosial yang meluas.
Awalnya, teh adalah barang mewah, hanya bisa dinikmati oleh kaum elit. Namun, seiring waktu dan dengan kemajuan perdagangan, teh menjadi lebih terjangkau dan meresap ke dalam setiap lapisan masyarakat, menjadi minuman sehari-hari yang esensial.
Afternoon Tea: Simfoni Rasa dan Etiket
Afternoon Tea adalah puncak dari ritual minum teh di Inggris. Ini adalah acara yang seringkali melibatkan lebih dari sekadar secangkir teh. Biasanya disajikan antara pukul 15.00 hingga 17.00, Afternoon Tea adalah simfoni yang terdiri dari:
Teh Pilihan: Earl Grey, Assam, Darjeeling, atau English Breakfast adalah beberapa pilihan populer, disajikan dengan atau tanpa susu dan gula.
Sandwich Jari: Roti tawar tanpa kulit yang dipotong rapi menjadi bentuk persegi atau segitiga, dengan isian sederhana seperti mentimun, salmon asap, telur mayones, atau Coronation Chicken.
Scone: Roti panggang kecil yang disajikan hangat dengan clotted cream (krim kental) dan selai buah, terutama selai stroberi. Cara mengoleskan selai dan krim pun terkadang menjadi perdebatan lucu, antara "Devon method" (selai dulu baru krim) atau "Cornish method" (krim dulu baru selai).
Kue-kue Mini: Berbagai kue tart, macaron, dan kue-kue manis berukuran kecil lainnya untuk melengkapi hidangan.
Etiket minum teh juga memiliki peran penting. Mulai dari cara memegang cangkir, menyajikan teh, hingga percakapan yang santun. Ini semua menciptakan suasana yang anggun dan menenangkan, jauh dari hiruk pikuk dunia luar.
Lebih dari Minuman, Sebuah Jeda dalam Hidup
Di luar formalitas Afternoon Tea, kebiasaan minum teh di Inggris juga terwujud dalam momen-momen sehari-hari yang lebih santai. "A cuppa" (secangkir teh) adalah tawaran universal untuk menunjukkan keramahan, penghiburan, atau sekadar ajakan berbincang. Ketika ada masalah, kegembiraan, atau bahkan saat terjadi krisis, secangkir teh seringkali menjadi respons pertama.
Ini adalah simbol kenyamanan, keakraban, dan jedah dari kesibukan. Di tempat kerja, di rumah, atau saat berkumpul dengan teman, momen minum teh adalah kesempatan untuk melambat, bernapas, dan terhubung. Ini menunjukkan betapa pentingnya ritual kecil dalam menciptakan struktur dan kenyamanan dalam kehidupan sehari-hari.
Minum teh di Inggris adalah cerminan dari budaya yang menghargai tradisi, etiket, dan kekuatan hubungan sosial. Ini adalah bukti bahwa terkadang, hal-hal sederhana—seperti secangkir teh hangat—dapat mengandung makna yang sangat besar, menjadi benang merah yang mengikat masyarakat dan sejarahnya.