Sumber foto: Google

Kasus Patwal Mobil RI 36 Arogan, Polda Metro Jaya Beri Teguran Keras untuk Bripka DK

Tanggal: 14 Jan 2025 20:29 wib.
Tampang.com | Jakarta kembali dihebohkan dengan insiden yang melibatkan anggota patroli pengawalan (patwal) mobil RI 36. Kali ini, Bripka DK, salah satu anggota patwal tersebut, mendapat teguran keras dari Polda Metro Jaya setelah menunjukkan sikap arogan terhadap seorang sopir taksi premium Toyota Alphard di kawasan Jalan Sudirman-Thamrin. Kejadian ini memicu perdebatan luas di media sosial dan menuai banyak kritik dari masyarakat.

Insiden ini bermula ketika Bripka DK, yang bertugas mengawal mobil berpelat RI 36,  Menurut keterangan saksi, Bripka DK mengeluarkan tindakan yang dinilai tidak pantas terhadap sopir tersebut, yang diduga menghalangi jalur mobil yang sedang dikawalnya.

Kejadian ini direkam oleh salah satu pengguna jalan dan viral di media sosial. Banyak warganet yang mengecam tindakan Bripka DK, menganggap bahwa sikap arogan seperti itu tidak mencerminkan profesionalisme seorang aparat.

Menanggapi insiden tersebut, Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, AKBP Argo Wiyono, menyatakan bahwa pihaknya telah mengambil langkah tegas terhadap Bripka DK. “Kami telah memberikan sanksi disiplin berupa teguran keras kepada yang bersangkutan. Hal ini sebagai bentuk komitmen kami untuk menegakkan disiplin di tubuh kepolisian,” ujar Argo dalam konferensi pers pada Selasa (14/1/2025).

Argo juga menambahkan bahwa tindakan arogan tidak akan ditoleransi, terutama dalam menjalankan tugas yang melibatkan pelayanan kepada masyarakat. Ia menegaskan bahwa Polda Metro Jaya akan terus memantau perilaku para anggotanya di lapangan agar kejadian serupa tidak terulang.

Sementara itu, Bripka DK telah memberikan klarifikasi terkait insiden tersebut. Dalam pernyataannya, ia menyampaikan permohonan maaf atas tindakan yang dianggap arogan. “Saya minta maaf kepada masyarakat, khususnya kepada sopir yang terlibat. Kejadian ini menjadi pelajaran bagi saya untuk lebih baik ke depannya,” ungkapnya.

Bripka DK juga mengaku bahwa situasi di lapangan saat itu cukup menegangkan karena ia bertugas mengawal kendaraan dinas yang membawa pejabat negara untuk keperluan mendesak. Namun, ia mengakui bahwa responsnya terhadap sopir taksi tersebut tidak seharusnya berlebihan.

Kasus ini menjadi perhatian luas di masyarakat, terutama di media sosial. Banyak warganet yang memuji langkah cepat Polda Metro Jaya dalam menangani kasus ini, tetapi ada pula yang menyoroti perlunya pelatihan tambahan bagi anggota patwal agar lebih profesional dalam menjalankan tugasnya.

Beberapa netizen juga berharap bahwa kejadian ini dapat menjadi momentum untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas di institusi kepolisian.

Insiden ini memberikan pelajaran penting bagi semua pihak, baik aparat penegak hukum maupun masyarakat umum. Sikap profesionalisme dalam bertugas sangat diperlukan untuk menjaga kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian.

Polda Metro Jaya menegaskan bahwa mereka akan terus melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap perilaku anggotanya di lapangan. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan citra polisi sebagai pelayan masyarakat yang profesional dan humanis.

Dengan adanya sanksi dan teguran keras terhadap Bripka DK, Polda Metro Jaya menunjukkan komitmennya dalam menegakkan disiplin dan menjaga integritas institusi. Masyarakat pun berharap agar kejadian serupa tidak lagi terjadi di masa mendatang.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved