Jokowi Sebut Solidaritas Internasional Turun, Negara Berkembang Paling Terdampak
Tanggal: 4 Sep 2024 14:51 wib.
Tampang.com | Presiden Joko Widodo mengungkapkan bahwa jutaan rakyat di negara berkembang paling merasakan dampak dari turunnya solidaritas internasional, dikatakannya dalam pembukaan Joint Leaders Session High Level Forum On Multi Stakeholders Partnership dan Indonesia Africa Forum (IAF) Ke-2 2024 di Nusa Dua, Bali Senin (2/9/2024).
Pernyataan tersebut menggambarkan keprihatinan serius atas kondisi negara-negara berkembang yang semakin terpinggirkan dalam konteks solidaritas internasional. Jokowi menyoroti bahwa dampak dari turunnya solidaritas ini, terutama dirasakan oleh negara-negara berkembang, yang pada akhirnya berdampak pada jutaan rakyat di sana.
Sebagai negara berkembang yang memiliki tantangan tersendiri dalam pengembangan ekonomi, kesejahteraan rakyat, dan peningkatan taraf hidup, Indonesia pun ikut terdampak oleh kondisi turunnya solidaritas internasional yang disebutkan oleh Presiden Jokowi. Dalam hal ini, Indonesia juga perlu untuk mencari solusi yang tepat guna menghadapi situasi global yang semakin kompleks.
Solidaritas internasional memainkan peran yang sangat penting dalam mendukung negara-negara berkembang untuk mengatasi berbagai tantangan dan masalah yang dihadapi. Bantuan, kerjasama, dan dukungan dari negara-negara maju dan juga organisasi internasional memiliki dampak yang signifikan dalam mempercepat pembangunan dan peningkatan kesejahteraan di negara-negara berkembang.
Dalam konteks globalisasi yang semakin maju, solidaritas internasional menjadi kunci utama dalam meningkatkan keadilan, kesetaraan, dan pembangunan yang berkelanjutan. Oleh karena itu, turunnya solidaritas internasional akan memberikan dampak yang signifikan, terutama bagi negara-negara berkembang, yang memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap bantuan dan dukungan dari luar.
Tidak hanya itu, turunnya solidaritas internasional juga dapat memperlambat progres pembangunan di berbagai sektor, seperti pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan penanggulangan kemiskinan. Hal ini dapat membuat negara-negara berkembang semakin sulit untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan yang telah ditetapkan dalam agenda global.
Selain itu, dampak dari turunnya solidaritas internasional juga bisa meningkatkan ketimpangan antara negara maju dan negara berkembang, sehingga menjadi penghambat dalam upaya mempercepat pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan rakyat di negara-negara berkembang.
Dengan demikian, pernyataan Presiden Jokowi tentang dampak terdepan yang dirasakan oleh negara-negara berkembang sebagai akibat dari turunnya solidaritas internasional menjadi sebuah alarm yang perlu mendapat perhatian serius dari komunitas internasional. Solidaritas internasional yang kuat dan berkelanjutan sangatlah penting untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan dan kesetaraan global.
Pada kenyataannya, solidaritas internasional yang kuat akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih merata, peningkatan akses pendidikan dan kesehatan, serta pemberantasan kemiskinan secara efektif di negara-negara berkembang. Oleh karena itu, upaya untuk memulihkan dan memperkuat solidaritas internasional menjadi sebuah langkah yang sangat penting untuk menciptakan dunia yang lebih adil dan berkelanjutan.
Melalui pernyataannya, Presiden Jokowi juga mengajak para pemimpin dunia untuk bersatu dalam upaya membangun kembali solidaritas internasional yang kokoh, terutama dalam mendukung negara-negara berkembang agar dapat mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi. Dengan demikian, komitmen dan kerjasama global menjadi kunci utama dalam menciptakan dunia yang lebih baik bagi semua.
Dalam konteks ini, Indonesia sebagai negara berkembang memiliki tanggung jawab yang besar dalam memperkuat solidaritas internasional, serta menjalin kerjasama yang erat dengan negara-negara lain dalam mempercepat pembangunan dan kesejahteraan global. Dengan demikian, upaya bersama dari seluruh komunitas internasional menjadi kunci utama dalam menciptakan solidaritas internasional yang kuat dan berkelanjutan untuk melindungi kepentingan bersama.
Pernyataan Presiden Jokowi tersebut menegaskan bahwa solidaritas internasional bukanlah hanya sekadar retorika, namun merupakan hal yang sangat nyata dan memiliki dampak yang signifikan bagi jutaan rakyat di negara-negara berkembang. Oleh karena itu, upaya untuk membangun kembali solidaritas internasional menjadi sebuah langkah yang mutlak untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan secara global.
Dengan demikian, pernyataan dari Presiden Jokowi menjadi sebuah panggilan global untuk menghidupkan kembali semangat solidaritas internasional, serta untuk menjadikan komitmen dan kerjasama global sebagai motor utama dalam mencapai kesejahteraan dan kesetaraan bagi seluruh umat manusia di dunia ini.