Sumber foto: tempo.id

Joe Biden Dituduh Operasi Plastik, Biaya Mencapai Rp 2,3 Miliar

Tanggal: 14 Jul 2024 09:13 wib.
Penampilan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah menjadi perbincangan sejak bertahun-tahun terakhir. Seorang ahli bedah plastik, Dr. Gary Linkov, mengungkapkan bahwa Biden telah menjalani serangkaian operasi kosmetik untuk mempertahankan penampilan di depan publik. Menurut Dr. Linkov, Biden telah menghabiskan lebih dari US$145.000 atau sekitar Rp2,3 miliar untuk menjalani transformasi dalam hal penampilan.

Menyinggung soal operasi yang dilakukan Biden, Dr. Linkov menyatakan bahwa presiden AS tersebut mungkin telah menjalani tujuh operasi hingga saat ini. Proses-proses tersebut meliputi operasi cangkok rambut, pengencangan wajah, transplantasi rambut, dan pengencangan alis. Operasi yang disebutkan oleh Dr. Linkov mencakup cangkok rambut sebesar US$20.000, transplantasi rambut FUT sebesar US$15.000, pengencangan alis sebesar US$15.000, blepharoplasty bawah sebesar US$15.000, dan pengencangan wajah/leher sebesar US$80.000.

Dr. Linkov juga mengungkapkan bahwa perubahan yang signifikan dalam penampilan Biden pertama kali terlihat pada tahun 1980 ketika Biden berusia 38 tahun. Saat itu, kerontokan rambutnya sangat terlihat, dan rambutnya hanya cukup untuk disisir. Tanda-tanda awal dari transplantasi rambut mulai terlihat pada tahun 1983, dengan adanya cangkok sumbat pada garis rambut dan kulit kepala bagian depan.

Pada tahun 1998, terlihat bahwa kulit kepala Biden tampak penuh setelah kemungkinan transplantasi rambut tipe FUT dilakukan. Proses ini melibatkan pengambilan rambut dari kulit kepala bagian belakang, pengamatan mikroskopis, dan penanaman di area yang diinginkan. Selain itu, ada kemungkinan bahwa pada tahun tersebut, Biden juga melakukan pengencangan alis.

Ketika Biden menjabat sebagai wakil presiden pada tahun 2009, Dr. Linkov menemukan tanda-tanda penuaan yang terlihat dengan adanya kelonggaran kulit di leher, yang disebut sebagai "leher kalkun". Kondisi ini sulit diobati tanpa pembedahan, namun pada tahun berikutnya, kondisi kulit leher Biden terlihat membaik dan menguat kembali.

Pada tahun 2012, terlihat bahwa kulit kepala bagian tengah Biden sudah mulai botak. Dr. Linkov juga menunjukkan bahwa tanda-tanda penuaan seperti kantung mata yang tidak terlalu terlihat serta transisi kelopak mata bawah ke pipi yang lebih halus. Hal ini membuatnya terlihat lebih segar dan awet muda.

Pada tahun 2019, di usia 77 tahun, Biden terlihat telah melakukan prosedur pengencangan wajah dan leher. Ini memberikan kesan bahwa penampilannya telah berubah secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

Kontroversi terbesar mengenai penampilan Biden muncul saat dirinya tampil buruk dalam debat pertama pemilihan presiden melawan Donald Trump. Hal ini menimbulkan pertanyaan akan seberapa jauh peran operasi plastik dalam menjaga penampilan Biden sebagai seorang pemimpin negara.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved