Jenazah Pria Diduga Jurnalis Metro TV Ditemukan di Perairan Halmahera
Tanggal: 10 Feb 2025 12:16 wib.
Pada Sabtu (8/2/25), sebuah penemuan jenazah mengejutkan masyarakat di kawasan perairan Halmahera Selatan, Maluku Utara. Jenazah pria yang ditemukan di pesisir pantai Tanjung Neraka diduga merupakan jurnalis Metro TV, Sahril Helmi, dan saat ini tengah dalam proses identifikasi oleh pihak berwenang.
Kepala Basarnas Ternate, Iwan Ramdani, menjelaskan bahwa informasi pertama kali diterima pada pukul 10.25 WIT, ketika masyarakat Desa Batang melaporkan temuan jenazah di pesisir pantai Tanjung Neraka. "Kami menerima informasi dari masyarakat setempat mengenai penemuan jenazah berjenis kelamin laki-laki di pesisir pantai Tanjung Neraka," ujar Iwan dalam keterangannya pada Sabtu.
Setelah menerima laporan tersebut, tim SAR segera bergerak menuju lokasi dan berkoordinasi dengan KRI Mata Bongsang 873, yang juga berlayar menuju lokasi untuk membantu evakuasi. Tim gabungan yang terdiri dari Basarnas, Polair, Koramil setempat, serta pihak media, langsung melakukan proses evakuasi dan membawa jenazah ke tempat yang lebih aman untuk dilakukan identifikasi lebih lanjut.
Proses identifikasi awal mengarah pada dugaan bahwa jenazah tersebut adalah Sahril Helmi, seorang jurnalis dari Metro TV. Namun, Iwan Ramdani menegaskan bahwa identifikasi resmi masih berlangsung. "Kami masih menunggu hasil identifikasi lebih lanjut untuk memastikan apakah jenazah ini memang Sahril Helmi," kata Iwan.
Sahril Helmi sebelumnya dilaporkan hilang saat sedang melakukan tugas liputan di wilayah tersebut. Keluarga dan rekan-rekan kerjanya sempat khawatir akan keselamatan Sahril setelah dia tidak dapat dihubungi. Kehilangan jurnalis ini memunculkan berbagai spekulasi terkait penyebab hilangnya, namun hingga saat ini, pihak berwenang belum memberikan informasi lebih lanjut mengenai keadaan pasti yang menyebabkan kematiannya.
Setelah penemuan jenazah, tim gabungan langsung melakukan upaya evakuasi dan membawa jenazah menuju lokasi yang lebih aman untuk proses identifikasi. Pihak Basarnas dan kepolisian bekerja sama untuk memastikan semua prosedur evakuasi dan identifikasi berjalan dengan lancar. "Proses identifikasi masih berjalan dan kami harap bisa mendapatkan kepastian dalam waktu dekat," tambah Iwan.
Proses identifikasi ini melibatkan pemeriksaan fisik jenazah serta penggunaan data-data yang dimiliki oleh keluarga dan pihak terkait. Jika terbukti bahwa jenazah tersebut adalah Sahril Helmi, ini akan menjadi pukulan besar bagi dunia jurnalisme Indonesia, mengingat Sahril adalah seorang jurnalis yang dikenal karena dedikasinya dalam melaporkan berbagai peristiwa penting di tanah air.
Penemuan ini mengundang simpati dari berbagai pihak, termasuk rekan-rekan sejawat Sahril di Metro TV dan masyarakat umum. Dunia jurnalisme Indonesia turut berduka atas kejadian ini, dan banyak yang berharap agar proses identifikasi berjalan dengan cepat dan memberikan kepastian bagi keluarga yang tengah menunggu kabar.
Penemuan jenazah di pesisir Halmahera Selatan ini menambah deretan tragedi yang melibatkan jurnalis yang bertugas di lapangan. Sahril Helmi, yang diduga menjadi korban dalam kejadian ini, meninggalkan kesedihan mendalam bagi keluarga dan rekan-rekan kerjanya. Sementara itu, tim gabungan Basarnas, Polair, dan Koramil terus bekerja keras untuk menyelesaikan proses identifikasi, demi memberikan kejelasan atas misteri yang menyelimuti hilangnya jurnalis ini.