Jemaat Gereja di Kenya Tidak Pakai Pakaian Dalam Agar Kristus Bisa Masuk ke Kehidupannya
Tanggal: 27 Mei 2017 12:44 wib.
Kita tahu cerita ini mungkin terdengar gila, tapi sayangnya, memang benar.
Pendeta Njohi, seorang Pendeta di Gereja "Lord’s Propeller Redemption" Kenya, memerintahkan anggota perempuan jemaatnya untuk menghadiri gereja tanpa pakaian dalam apapun sehingga Kristus dapat memasuki kehidupan mereka.
Dia dilaporkan melarang pemakaian pakaian dalam di gerejanya karena mereka tidak beriman, dan "orang harus bebas dari tubuh dan jiwa untuk menerima Kristus."
Menurut The Kenya Post, Njohi diduga memperingatkan anggota bahwa akan ada konsekuensi mengerikan jika mereka mencoba diam-diam memakai bra atau celana. Ibu juga disarankan untuk memastikan anak perempuan mereka mematuhi perintah tersebut.
Dalam sebuah pertemuan yang dipimpinnya, sebuah undang-undang diloloskan dengan melarang penggunaan pakaian dalam. Njohi mengklaim bahwa ketika pergi ke gereja, orang harus bebas dalam 'tubuh' dan 'roh' untuk menerima Kristus.
Di zaman sekarang, tampaknya beberapa pendeta yang tidak bermoral menyalahgunakan wewenang mereka.
Jemaat bisa lebih dekat dengan Tuhan. Di sisi lain, beberapa orang Kristen yang naif menjadi korban tipu daya semacam ini, dan mulai jatuh ke dalam perangkap untuk menyembah para pendeta mereka alih-alih menyembah Tuhan.