Jamaah Jalani Umrah Wajib, Masjidil Haram Dipadati Ribuan Manusia
Tanggal: 28 Mei 2025 11:12 wib.
Kepadatan di Masjidil Haram semakin meningkat seiring dengan semakin dekatnya pelaksanaan ibadah haji 2025, yang kembali membawa jutaan umat Islam dari berbagai penjuru dunia menuju Tanah Suci. Sejak pertengahan Mei, geliat umrah dan haji mulai terasa, terutama dengan kedatangan gelombang pertama jamaah haji Indonesia dari Madinah yang mulai menjalani umrah wajib. Ribuan jamaah memadati area thawaf dan sai sebagai bagian dari pelaksanaan umrah, yang merupakan salah satu rukun Islam dalam rangkaian ibadah haji.
Dari pagi hingga menjelang malam, Masjidil Haram tidak pernah sepi dari kunjungan jamaah. Mereka datang dengan penuh semangat untuk menjalani ibadah dan merasakan keagungan tempat suci ini. Arus jamaah yang memasuki masjid terlihat teratur, namun kepadatan mulai terlihat jelas terutama pada jam-jam tertentu seperti sebelum dan setelah salat lima waktu. Banyak dari mereka yang memilih untuk melaksanakan thawaf di sekitar Kaaba, menggenggam harapan dan doa dalam hati mereka.
Dengan bertambahnya jumlah jamaah, tantangan bagi petugas pengatur arus juga semakin kompleks. Petugas keamanan dan relawan bekerja keras untuk memastikan bahwa setiap jamaah dapat melaksanakan ibadah mereka dengan aman dan nyaman. Mereka terlibat aktif dalam mengatur arus lalu lintas, memberikan arahan, serta mengingatkan jamaah untuk tetap mematuhi protokol kesehatan yang masih diberlakukan. Para jamaah pun terlihat saling membantu dan menjaga satu sama lain, menciptakan suasana kebersamaan yang hangat.
Peningkatan jumlah jamaah yang tidak hanya datang dari Indonesia tetapi juga dari negara-negara lain membuat suasana di sekitar Masjidil Haram semakin meriah. Berbagai bahasa, budaya, dan tradisi berkumpul dalam satu tujuan, yaitu menggapai berkah dan rahmat Allah di Tanah Suci. Momen penting ini menjadi saksi kebersamaan umat Islam di seluruh dunia mempertahankan keimanan mereka dan menjalani ibadah dengan sepenuh hati.
Ketika waktu salat tiba, semakin banyak jamaah yang berdatangan. Mereka bergegas menuju area salat, menyebabkan kepadatan di pintu masuk Masjidil Haram. Para jamaah berusaha untuk masuk dengan tertib, namun suasana tetap hidup dengan suara zikir, doa, dan salam yang bergema di seantero masjid. Kehangatan suasana ini menunjukkan bahwa meskipun ada tantangan dalam pengaturan arus jamaah, semangat ibadah tetap menjadi prioritas utama bagi semua yang hadir.
Ribuan jamaah yang memadati area thawaf dan sai bukan hanya sekadar angka statistik; mereka adalah individu yang membawa harapan, doa, dan cita-cita masing-masing. Bagi sebagian orang, ini mungkin adalah pengalaman pertama mereka menunaikan umrah, sedangkan bagi yang lain, ini adalah ritual yang telah dilakukan berkali-kali dengan harapan setiap kali itu membawa pahala dan berkah. Atmosfer spiritual ini mengajak setiap orang untuk menyelami makna lebih dalam dari ibadah mereka dan mengingat kembali esensi dari menjalankan rukun Islam.
Ketika waktu salat berakhir, para jamaah kembali melanjutkan aktivitas thawaf dan sai, berusaha menyelesaikan ibadah mereka sebelum memulai aktivitas lain. Banyak dari mereka terlihat mengabadikan momen menggunakan kamera dan telepon genggam, mengabadikan kenangan berharga di salah satu tempat paling suci bagi umat Islam di dunia. Kegiatan ini menjadi simbol kekuatan iman serta rasa syukur atas kesempatan untuk berada di tempat yang penuh berkah ini.
Dengan segala kepadatan dan tantangan yang ada, semangat ibadah dan doa senantiasa mewarnai setiap sudut Masjidil Haram, menjadikan tempat ini selalu hidup dengan keberkahan bagi ribuan jamaah yang datang.