Israel Enggan Akui Palestina Jadi Negara
Tanggal: 13 Nov 2024 16:29 wib.
Menteri Luar Negeri Israel Gideon Saar menolak keras mengakui Palestina sebagai negara. Dia menyebut konsep Palestina sebagai negara tidak realistis. Komentar ini dia keluarkan untuk menanggapi kemerdekaan Palestina yang diminta oleh Arab Saudi.
Kemerdekaan Palestina telah lama menjadi isu hangat di kancah politik internasional. Namun, sikap Israel yang enggan mengakui Palestina sebagai negara membuat upaya perdamaian semakin sulit terwujud. Gideon Saar menegaskan bahwa Israel tidak akan mau mengakui kemerdekaan Palestina tanpa adanya jaminan keamanan bagi negaranya.
Sikap Israel yang menolak keras mengakui Palestina sebagai negara juga diperkuat oleh pernyataan keras dari Menteri Luar Negeri Israel Gideon Saar. Ia menegaskan bahwa Israel tidak akan pernah setuju dengan konsep negara Palestina yang disebut-sebut oleh sebagian pihak. Menurut Bennett, sikap keras Israel ini sebagai bentuk penolakan atas ancaman yang muncul dari pihak Palestina.
Sementara itu, Arab Saudi mengajukan permohonan kepada Israel untuk mengakui kemerdekaan Palestina. Kemerdekaan Palestina merupakan salah satu isu penting di Timur Tengah, dan Arab Saudi sebagai negara Arab terkemuka sangat mendukung terciptanya negara Palestina yang merdeka. Upaya normalisasi ini merupakan bagian dari Perjanjian Abraham 2020 yang kala itu terbentuk di bawah Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump. Namun, permintaan dari Arab Saudi ini langsung ditanggapi keras oleh Menteri Luar Negeri Israel. Gideon Saar menilai bahwa konsep kemerdekaan Palestina yang diajukan oleh Arab Saudi tidak realistis dan tidak akan bisa diterima oleh pemerintah Israel.
Konflik antara Israel dan Palestina telah berlangsung selama puluhan tahun. Kedua belah pihak seolah tidak pernah menemukan titik temu untuk mencapai perdamaian yang berkelanjutan. Penolakan Israel untuk mengakui kemerdekaan Palestina sebagai negara menjadi salah satu hambatan utama dalam upaya mencapai perdamaian di wilayah Timur Tengah.
Dampak dari penolakan ini pun cukup signifikan. Banyak negara dan lembaga internasional yang mengakui Palestina sebagai negara merdeka. Namun, tetap saja sikap Israel yang tidak mau mengakui kemerdekaan Palestina sebagai negara menjadi penghalang utama dalam proses perdamaian di kawasan tersebut.
Berdasarkan pernyataan Menteri Luar Negeri Israel dan Perdana Menteri Israel, dapat dikatakan bahwa penolakan Israel untuk mengakui Palestina sebagai negara masih berlaku hingga saat ini. Kondisi ini semakin mengkristal setelah pernyataan Arab Saudi yang disikapi dengan keras. Dengan demikian, prospek perdamaian antara Israel dan Palestina masih jauh dari terwujud, terutama jika sikap penolakan ini tidak berubah.