Sumber foto: Google

Isak Tangis Mengiringi Pemakaman Melitha Sidabutar dan Melisha Sidabutar

Tanggal: 12 Apr 2024 20:48 wib.
Kamis, 11 April 2024, menjadi hari yang penuh duka bagi keluarga besar Sidabutar. Pada hari itu, isak tangis mengiringi pemakaman Melitha Sidabutar dan Melisha Sidabutar di San Diego Hill. Proses pemakaman yang berlangsung dengan khidmat dipimpin oleh Pendeta Theddi Lusli dari Gereja Tiberias Indonesia. Kedua jenazah Melitha dan Melisha dimakamkan berdampingan, meninggalkan kesan mendalam bagi semua yang hadir.

San Diego Hill, yang dikenal sebagai pemakaman terkemuka di daerah ini, menjadi saksi bisu dari perginya dua sosok yang dicintai oleh banyak orang. Kedua saudari ini selalu dikenal sebagai sosok yang penuh kasih dan memiliki dedikasi tinggi terhadap segala hal yang mereka jalani. Kehadiran mereka tidak hanya dihormati oleh keluarga dan kerabat, tetapi juga oleh rekan-rekan dan masyarakat sekitar yang merasa kehilangan atas kepergian mereka.

Pendeta Theddi Lusli, dalam sambutannya, menekankan betapa beratnya kepergian Melitha dan Melisha bagi semua yang mengenal mereka. Beliau juga mengajak semua yang hadir untuk mendoakan ketabahan bagi keluarga yang ditinggalkan serta berbagi kasih dalam kehidupan sehari-hari, sebagaimana yang selalu dilakukan oleh kedua saudari tersebut selama ini. Suasana haru terasa begitu kental ketika orang-orang saling berpelukan, mencurahkan rasa duka yang mendalam atas kepergian yang begitu tiba-tiba.

Melitha dan Melisha, selain dikenal sebagai sosok yang penuh kasih, juga aktif dalam pelayanan gereja. Mereka seringkali menjadi panutan dan teladan bagi banyak orang dengan sikap rendah hati dan semangat pelayanan yang tinggi. Kehadiran mereka dalam kehidupan Gereja Tiberias Indonesia sangatlah berarti, dan kepergian mereka tentu meninggalkan luka yang sangat dalam.

Prosesi pemakaman yang berjalan hening dan khidmat menjadi penghormatan terakhir bagi keduanya. Setiap langkah yang diambil para pemakai harus penuh dengan ketulusan dan kesedihan yang mendalam. Bunga-bunga yang ditaburkan di atas nisan menjadi simbol cinta dan kenangan yang akan terus menghiasi ingatan semua orang yang pernah mengenal keduanya.

Kedukaan yang melanda tidak hanya dirasakan oleh keluarga besar, tetapi juga oleh seluruh komunitas. Melitha dan Melisha terkenal dengan kebaikan hati dan kehangatan yang mereka sebarkan kepada siapa pun yang bertemu dengan mereka. Meskipun kini mereka telah meninggalkan dunia fana, tetapi jejak-jejak kebaikan dan kasih sayang yang mereka tinggalkan akan terus dikenang oleh banyak orang.

Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan, sebab Melitha dan Melisha telah diberikan kesempatan untuk hidup bersama kita selama ini. Namun, kini saatnya bagi kita untuk melepaskan mereka kepada Tuhan yang lebih tahu segala sesuatu. Semoga kedua saudari ini mendapatkan tempat yang layak di sisiNya.

Proses pemakaman Melitha Sidabutar dan Melisha Sidabutar tentu meninggalkan duka yang mendalam bagi semua yang mengenal mereka. Namun, kita yakin bahwa cinta dan kasih yang mereka tanamkan akan terus hidup dalam hati semua orang yang pernah mereka sentuh dengan kebaikan mereka. Semoga kedua saudari ini mendapatkan ketenangan abadi di sisi Tuhan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved