Ini Alasan Kenapa Tidak Pernah Ada iPhone 9 & Windows 9
Tanggal: 12 Okt 2024 18:59 wib.
Selama bertahun-tahun, Apple dan Microsoft telah menjadi pemimpin dalam industri teknologi dengan produk-produk inovatif yang mereka tawarkan. Namun, ada hal menarik yang mungkin tidak disadari oleh banyak orang: baik Apple maupun Microsoft tidak menggunakan angka 9 dalam penamaan produk mereka.
Apple meluncurkan iPhone 8 dan langsung lompat ke iPhone X, sementara Microsoft melewati Windows 9 dan memperkenalkan Windows 10. Lantas, apa alasan di balik keputusan ini? Mari bahas lebih lanjut.
Alasan Apple Tidak Menggunakan iPhone 9
Pada 2016, Apple merilis iPhone 7 dan iPhone 7 Plus, kemudian diikuti dengan iPhone 8 dan iPhone 8 Plus pada September 2017. Namun, bukannya melanjutkan ke iPhone 9, Apple malah meluncurkan iPhone X (dibaca iPhone Ten) pada November 2017, yang menggunakan angka Romawi untuk menandakan angka 10.
Menurut laporan India Times, alasan utama tidak adanya iPhone 9 adalah karena peluncuran iPhone X bertepatan dengan perayaan ulang tahun ke-10 iPhone. Apple ingin menandai momen penting ini dengan peluncuran produk yang berbeda dari sebelumnya, sehingga nama iPhone X dipilih untuk menekankan kebaruan dan perbedaan perangkat ini dibandingkan generasi sebelumnya.
Perangkat ini membawa banyak inovasi, termasuk desain layar penuh tanpa tombol "Home", teknologi pengenalan wajah (Face ID), dan beberapa fitur unggulan lainnya.
Walaupun secara resmi disebut sebagai iPhone Ten, banyak orang sering menyebutnya sebagai "iPhone X" dengan pengucapan huruf "eks" alih-alih angka sepuluh.
Namun, Johny Ive, salah satu desainer Apple, secara eksplisit menyebut perangkat ini sebagai iPhone Ten dalam acara peluncurannya. Meskipun demikian, Apple tampaknya tidak terlalu peduli jika orang menyebutnya dengan berbagai cara.
Alasan Microsoft Tidak Menggunakan Windows 9
Di sisi lain, Microsoft juga memilih untuk melewatkan angka 9 dalam penamaan versi Windows mereka. Setelah merilis Windows 8, banyak yang mengira versi berikutnya akan menjadi Windows 9. Namun, pada tahun 2015, Microsoft mengejutkan dunia dengan meluncurkan Windows 10, bukan Windows 9.
Salah satu penjelasan yang cukup menarik datang dari Joe Belfiore, Kepala Windows di Microsoft, yang pada konferensi Microsoft Build 2015 mengenakan kaus dengan kode binari yang diartikan sebagai "Windows 10, because 7 8 9".
Ini adalah permainan kata dalam bahasa Inggris, di mana kata "eight" (delapan) terdengar seperti "ate" (memakan). Jadi secara jenaka dijelaskan bahwa Windows 7 "memakan" Windows 9, sehingga mereka langsung melompat ke Windows 10.
Namun, ada juga alasan lebih serius di balik keputusan ini. Microsoft dikabarkan ingin memutuskan hubungan dengan Windows 8, yang tidak diterima dengan baik oleh banyak pengguna.
Dengan memperkenalkan Windows 10, Microsoft ingin menciptakan awal yang baru dan memberikan kesan segar pada sistem operasi mereka. Selain itu, ada faktor teknis yang menjadi pertimbangan, seperti kompatibilitas perangkat lunak.
Microsoft sebelumnya telah merilis Windows 95 dan Windows 98. Menggunakan nama Windows 9 bisa menyebabkan kebingungan dan masalah kompatibilitas dengan aplikasi-aplikasi lama yang mungkin mengira bahwa Windows 9 adalah versi dari Windows 95 atau 98.
Mitos Angka 9 dalam Budaya
Selain alasan teknis dan pemasaran, ada juga spekulasi bahwa angka 9 dianggap sial dalam beberapa budaya. Dalam bahasa China, angka 9 terdengar mirip dengan kata yang berarti "kutukan" atau "penderitaan".
Di Jepang, angka ini juga memiliki konotasi negatif yang serupa, dan di Jerman, kata "sembilan" terdengar seperti "nein", yang berarti "tidak". Angka-angka ini dianggap membawa nasib buruk, sehingga mungkin tidak ideal untuk digunakan dalam branding produk yang ingin menciptakan kesan positif.
Namun, anggapan bahwa Apple dan Microsoft menghindari angka 9 karena alasan takhayul ini belum terbukti secara pasti. Kedua perusahaan teknologi ini lebih mungkin didorong oleh pertimbangan strategis dalam pemasaran dan teknologi daripada hanya mengikuti mitos atau kepercayaan budaya.
Keputusan Apple dan Microsoft untuk melewatkan angka 9 dalam produk mereka seperti iPhone dan Windows bukanlah hal yang kebetulan. Dari sisi Apple, mereka ingin merayakan satu dekade iPhone dengan peluncuran produk yang revolusioner dan berbeda, yaitu iPhone X.
Sedangkan Microsoft ingin menciptakan awal baru dengan Windows 10 setelah Windows 8 yang kurang sukses. Faktor-faktor teknis dan pemasaran memainkan peran besar dalam keputusan ini, meskipun mitos tentang angka 9 juga menjadi bagian dari spekulasi yang menarik untuk dibahas.
Terlepas dari alasan-alasan tersebut, langkah ini tidak menghentikan kesuksesan kedua perusahaan. Baik iPhone X maupun Windows 10 tetap mendapatkan sambutan yang luar biasa dari pengguna di seluruh dunia, membuktikan bahwa kadang-kadang melompati angka bukanlah masalah besar dalam dunia teknologi yang terus berkembang.
Hal ini dapat dilihat dari respon positif dari pasar terhadap kedua produk tersebut. iPhone X menjadi salah satu produk iPhone paling populer, sementara Windows 10, dengan memperbaiki beberapa kekurangan dari pendahulunya, berhasil membawa inovasi yang diapresiasi oleh banyak pengguna komputer di seluruh dunia. Dengan begitu, dapat dikatakan bahwa keputusan untuk melewatkan angka 9 ternyata tidak mengurangi daya tarik dan keberhasilan kedua produk ini.
Dalam konteks ini, dapat diambil kesimpulan bahwa keputusan strategis perusahaan dalam penamaan produk tidak selalu didasari oleh pertimbangan teknis semata. Faktor-faktor seperti ulang tahun penting atau citra merek juga mempengaruhi keputusan tersebut.
Meskipun mungkin terdapat spekulasi tentang alasan takhayul atau konotasi negatif angka 9 dalam budaya, namun hal ini tidak dapat dipastikan sebagai alasan utama dibalik ketidakhadiran iPhone 9 dan Windows 9. Dalam dunia yang terus berkembang, langkah-langkah inovatif ini justru berhasil memikat pasar dan memberikan keberhasilan padakedua perusahaan.