India dan Pakistan Berlakukan Kebijakan Timbal Balik Usai Pembunuhan 26 Turis di Kashmir
Tanggal: 27 Apr 2025 17:54 wib.
Ketegangan antara India dan Pakistan kembali memanas setelah insiden berdarah di Kashmir yang menewaskan 26 turis pada 27 April 2025. Tragedi tersebut segera memicu gelombang reaksi keras dari kedua negara, yang kini saling memberlakukan kebijakan timbal balik yang memperburuk hubungan bilateral mereka.
Pada hari yang sama, India secara resmi membatalkan seluruh visa untuk warga Pakistan. Pemerintah India menyalahkan kelompok bersenjata yang berbasis di Pakistan atas serangan tersebut. Dalam pernyataan resminya, New Delhi meminta seluruh warga Pakistan yang berada di India untuk segera meninggalkan negara itu sebelum masa berlaku visa mereka habis.
Keputusan ini diambil sebagai bagian dari respons tegas India terhadap apa yang mereka sebut sebagai "dukungan terselubung Pakistan terhadap terorisme lintas batas." Perdana Menteri India dalam pidatonya mengecam keras tindakan tersebut dan menegaskan bahwa India tidak akan berkompromi terhadap keamanan warganya.
Sebagai balasan, Pakistan mengambil langkah-langkah serupa yang sama kerasnya. Islamabad memutuskan untuk menutup seluruh wilayah udaranya bagi maskapai penerbangan India. Selain itu, Pakistan juga menghentikan seluruh perdagangan dengan India, termasuk yang dilakukan melalui negara ketiga. Kebijakan ini tentu berdampak signifikan terhadap perekonomian regional, mengingat kedua negara merupakan mitra dagang utama di Asia Selatan, meski hubungan mereka sering diwarnai ketegangan.
Pemerintah Pakistan membantah tuduhan India yang menyatakan keterlibatan mereka dalam serangan di Kashmir. Islamabad menuding India melakukan tuduhan tanpa dasar dan menggunakannya sebagai alasan untuk meningkatkan tekanan politik dan ekonomi terhadap Pakistan.
Pengamat internasional mengkhawatirkan eskalasi ini bisa memperburuk stabilitas di kawasan Asia Selatan yang memang rawan konflik. Sejumlah pihak menyerukan agar kedua negara menahan diri dan membuka jalur diplomasi untuk mencegah situasi memburuk menjadi konfrontasi bersenjata.
Pada 27 April 2025, India membatalkan seluruh visa untuk warga Pakistan setelah menyalahkan Pakistan atas serangan di Kashmir yang menewaskan 26 turis. Warga Pakistan diminta meninggalkan India sebelum visa kedaluwarsa. Sebagai balasan, Pakistan menutup wilayah udaranya untuk maskapai India dan menghentikan seluruh perdagangan dengan India, termasuk lewat negara ketiga.
Sementara itu, keluarga korban serangan di Kashmir menuntut keadilan dan meminta pemerintah India meningkatkan langkah-langkah keamanan, khususnya di daerah-daerah rawan konflik seperti Kashmir.
Hingga kini, investigasi atas serangan tersebut masih berlangsung. Pihak berwenang India telah memperketat penjagaan di perbatasan serta meningkatkan patroli di wilayah Kashmir. Di sisi lain, Pakistan juga meningkatkan kesiapsiagaan militernya di sepanjang perbatasan sebagai langkah antisipasi.
Hubungan India dan Pakistan yang selama ini diwarnai ketegangan akibat sengketa wilayah Kashmir kini kembali diuji. Dunia internasional berharap kedua negara dapat menahan diri dan memilih jalur diplomasi untuk menghindari konflik yang lebih luas.